Krjogja.com - WONOGIRI - Menyusul meroketnya harga beras di pasaran belakang ini Pemkab Wonogiri siap menggelar operasi pasar melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM).
Program kerjasama dengan Bulog Cabang Surakarta itu dalam waktu akan dilakukan di wilayah Kecamatan Giriwoyo terlebih dahulu sebelum menjangkau wilayah kecamatan lain di Kabupaten Wonogiri sesuai kebutuhan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Pemkab Wonogiri, Ir Sutardi, menyebutkan dipilihnya wilayah Giriwoyo lantaran hasil panen padi di wilayah itu relatif tidak banyak. Namun, ketika ada operasi pasar warga setempat sangat antusias mendukung.
Baca Juga: Polisi Peduli Kunjungi Ahli Waris Linmas TPS Pemilu
"Berapa volumenya (beras GPM) tergantung Pemprov Jateng dan kesiapan pihak Bulog kami hanya mengusulkan, kita berharap GPM bisa dilakukan sebelum bulan puasa ini," kata dia, Senin (26/2/2024).
Sementara itu, Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Area Surakarta Andy Nugroho MM menyatakan siap melakukan GPM dengan Pemkab Wonogiri dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan.
"Selain program ini (GPM) kami sudah rutin menyalurkan bantuan pangan gratis 10 Kg/KK untuk 99.742 KK atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kabupaten itu sejak Januari lalu," kata dia.
Baca Juga: Misteri Mayat Membusuk di Kamar Kost Kotabaru Terkuak, Korban Dilaporkan Hilang Sejak 22 Februari
Menurut Andy, harga beras medium maupun premium di pasaran umum sudah mulai turun rata-rata Rp 300,- hingga Rp 500,- per kilo.
"Tolok ukur (harga) di Pasar Legi Solo. Masyarakat diimbau tidak khawatir berlebihan karena kami siap kerjasama dengan 7 kabupaten/kota di Solo Raya menggelar GPM," tukas dia sembari menambahkan stok gudang Bulog Solo Raya masih 10.000 ton lebih.
"Angka tersebut relatif aman untuk memenuhi permintaan konsumen hingga bulan Maret atau April mendatang," ungkap Andy. Di gudang Bulog Ngadirojo Wonogiri saja, imbuhnya, juga aman karena stok masih 1.482.500 Kg. (Dsh)