solo

Penyakit Kuku dan Mulut Sapi Merebak, Peternak Diimbau Karantina Mandiri

Minggu, 5 Januari 2025 | 14:45 WIB
Pemeriksaan hewan terjangkit PMK (foto: Abdul Alim)

KRJogja.com - KARANGANYAR -Seiring merebaknya penyakit kuku dan mulut (PMK) sapi, peternak diimbau mengarantina mandiri hewan sakit dari koloninya. Laporan ke dokter hewan juga harus segera supaya dropping obat tidak terlambat.

"Kami sudah sosialisasikan tanda-tanda sapi terpapar PMK. Jika ditemukan, segera karantina. Jangan dikandangkan bersama yang sehat. Sebab penularannya cepat," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispertan PP Kabupaten Karanganyar Ida Suyamtiningsih, Minggu (5/1).

Baca Juga: UMK 2025 Berlaku Disperinaker Sukoharjo Persilahkan Buruh Laporkan Pelanggaran

Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan  atau Dispertan PP Kabupaten Karanganyar mencatat puluhan sapi yang harus dipisahkan dari koloninya karena terjangkit PMK.

Di Awal tahun ini 26 sapi dilaporkan terpapar PMK. Satu ekor diantaranya mati.

Ida mengatakan sapi sakit terjangkit virus PMK ini berada di wilayah Kecamatan Jumapolo. Masing-masing berada Desa Jatirejo, Bakalan, Giriwondo, Jumapolo, Sedayu, dan Paseban.

Baca Juga: Ratusan Ternak Dalam Kondisi Sakit, Wabah PMK Mengganas 15 Sapi Mati

"Sedangkan sapi yang mati di Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo," ucap Ida.

Ida mengatakan pasca menerima laporan ada sapi yang terjangkit virus PMK, pihaknya mengerahkan petugas Medik Hewan Dispertan PP Kabupaten Karanganyar ke lokasi.

Para medik datang untuk memberikan edukasi ke peternak terkait penanganan sapi yang sudah terkena, pembatasan keluar masuk kandang, dihindarkan mendatangkan ternak baru, ternak sakit dipisahkan, penyemprotan desinfektan lingkungan kandang.

"Kami datangkan petugas Medik untuk memberikan informasi terkait penanganan agar virus tidak menular ke hewan ternak lainnya," kata dia.

Medik Veteriner Dispertan PP Karanganyar, Fathurrahman mengatakan sapi jenis simetal dan limosin paling rentan terpapar PMK.

"Kebanyakan yang terdampak sapi jenis simental dan limousin, dan di sarankan untuk tidak memasukkan sapi baru dari luar daerah, desinfeksi kandang dan lingkungan, pengobatan," ucap Fathurrahman.

Ia mengatakan, penularan PMK pada sapi sudah terjadi sejak Bulan November 2024.

Halaman:

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB