"Sementara tidak ada yang kritis, namun ada dirawat inap dan sudah ada yang boleh pulang," kata dia.
Ia mengatakan, keracunan massal terjadi pada dua RT dengan jumlah peserta 190 orang.
Namun, yang menjalani rawat inap ada 29 orang.
"Ada dua RT sekira 190 kemudian yang dirawat inap 28 orang. Kalau keracunan memang banyak harus kita tangani, dengan kami sudah menerjukan tim ke lokasi yaitu tim gerak cepat untuk menangani kasus ini," ungkap Purwati.
Seluruh biaya pengobatan korban keracunan massal dikaver pemerintah. (Lim)