Krjogja.com - KARANGANYAR - Penjual hewan kurban diminta tetap selektif menyetok kambing dan sapi meski kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah turun. Hewan-hewan itu kebanyakan dipesan dari luar Karanganyar.
Medik Veteriner Dispertan PP Karanganyar, Fathurrahman, mengatakan pihaknya telah memeriksa 50 persen hewan kurban yang akan diperjualbelikan.
Baca Juga: Saka Wirausaha DIY 2025 Mulai Inkubasi Bisnis, Didorong Jadi Pengusaha Muda Sukses
"Sampai saat ini 50 persen sudah diperiksa tapi belum semua," kata Fathur, Kamis (22/5/2025).
Fathur mengatakan hewan kurban yang sudah diperiksa dari Tasikmadu, Karanganyar, Karangpandan, Jenawi, Kerjo dan Ngargoyoso.
Ia mengatakan hasil pemeriksaan sementara bahwa rata-rata masih layak diperjualbelikan.
"Rata-rata masih layak untuk diperjualbelikan," kata dia
Ia mengatakan, terkait kasus PMK di Kabupaten Karanganyar menjelang Idul Adha tahun ini sudah berkurang jauh.
Meskipun begitu, pihaknya tetap memberikan edukasi kepada pemilik hewan kurban saat melakukan pemeriksaan di kandang.
"Kami memberikan edukasi saat melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang akan diperdagangkan agar hati-hati memilih hewan kurban," kata dia.
Salah satunya memeriksa kondisi hewan yang dipesan dari luar Karanganyar.
Pasalnya lalu lintas yang tinggi berpotensi membawa penyakit.
"Jadi kalau kebanyakan kita mengambil dari Jatim, jadi kita sarankan untuk yang mengambil dari Jatim untuk lebih berhati-hati dan karena kasusnya yang banyak juga pengambilan dari daerah Jatim karena populasinya lebih besar," ungkap dia.
Ia menyarankan pedagang memiliki kandang karantina untuk isolasi hewan yang baru masuk di Kabupaten Karanganyar.