solo

Dua Pelari Meninggal Dunia di Ajang Siksorogo Lawu Ultra 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 21:10 WIB
Para pelari masuki garis finis Siksorogo Lawu Ultra 2025. (Foto: Abdul Alim)

KRjogja.com - KARANGANYAR - Gelaran lari lintas alam Siksorogo Lawu Ultra 2025 yang berlangsung di kawasan Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Minggu (7/12/2025), berakhir tragedi. Dua peserta dinyatakan meninggal dunia saat berjuang menyelesaikan lomba di jalur ekstrem yang sejak pagi diselimuti cuaca tidak stabil.

Pembina Siksorogo, Tony Hatmoko, menyampaikan bahwa kedua peserta diduga mengalami serangan jantung di dua lokasi berbeda. Insiden terjadi hampir bersamaan pada rentang waktu pagi hingga menjelang siang.

Korban pertama, Pujo Buntoro (55), pegawai Kementerian Agama Kota Solo, dilaporkan tumbang di sekitar kilometer 8 jalur lomba, sekitar pukul 10.17 WIB. Saat itu korban sedang melintasi medan menanjak dengan kontur tanah yang licin akibat hujan semalam. Tim medis yang berada di dekat lokasi berusaha memberikan penanganan awal, namun korban tidak menunjukkan respons positif.

Baca Juga: Pulau Sumatera dalam Lukisan Penyandang Disabilitas Sentra Terpadu Kartini Temanggung

Evakuasi terhadap Pujo terkendala cuaca buruk. Sejak siang, hujan intens mengguyur kawasan Lawu. Jalur yang biasa dilalui pendaki dan wisatawan menjadi sangat licin, sementara kepadatan pengunjung yang sedang turun dari area puncak membuat pergerakan tim penyelamat terhambat.

“Hujan cukup deras dan jalur padat oleh pengunjung sehingga tim harus bergerak perlahan. Medan terjal dan minim sinyal juga menyulitkan komunikasi dengan tim di atas,” ujar Kabag Ops Polres Karanganyar, Kompol Dudi Pramudia.

Hingga sore, jenazah korban masih dalam perjalanan menuju titik evakuasi di Cemoro Wayang.

Korban kedua, Sigit Joko Purnomo (45), Kepala Biro Umum Kementerian Pariwisata, mengalami serangan saat berada di sekitar Water Station 2, salah satu titik peristirahatan dan pengisian ulang logistik bagi pelari. Panitia menyebut kondisi korban tiba-tiba memburuk tak lama setelah meninggalkan pos tersebut. Tim medis yang berada di lokasi melakukan tindakan cepat, namun korban tidak tertolong. Jenazah Sigit langsung dibawa ke rumah duka, dan pihak keluarga menyatakan tidak menghendaki autopsi.

Baca Juga: Kader Muda NU Desak Hentikan Kesewenang-wenangan di PBNU, Tegaskan Ketaatan pada Kiai Sepuh

Pembina Siksorogo Tony Hatmoko mengatakan bahwa insiden ini merupakan kejadian pertama sepanjang sejarah pelaksanaan Siksorogo Lawu Ultra sejak pertama kali digelar. Mereka menyampaikan duka cita kepada keluarga kedua korban.

“Kami sangat berduka. Seluruh prosedur penanganan medis di jalur telah dijalankan. Fokus kami sekarang adalah memastikan seluruh peserta lain aman serta membantu proses evakuasi korban,” kata Tony.

Penyelenggara juga menegaskan bahwa seluruh pelari telah menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum lomba, serta disediakan pos medis di banyak titik. Namun, mereka mengakui bahwa cuaca buruk menjadi salah satu penyulit utama dalam proses penanganan.

Siksorogo Lawu Ultra 2025 pada 6-7 Desember 2025 kembali menjadi magnet bagi pelari jarak jauh dari dalam dan luar negeri. Total 5.700 peserta tercatat mengikuti lomba tahun ini, dengan pilihan kategori 7 km, 15 km, 80 km, hingga 120 km. Jalur yang disiapkan panitia melintasi kawasan hutan, perbukitan, tebing alami, dan jalur pendakian Gunung Lawu yang dikenal memiliki tingkat kesulitan tinggi.

Baca Juga: Bukan Sekadar Hujan, Pakar UGM Ungkap Beragam Faktor Pemicu Banjir Bandang di Sumatera

Halaman:

Tags

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB