Ternyata siang itu menjadi hari yang istimewa bagi Sarjiyem. Dirinya terdaftar sebagai salah seorang diantara tiga warga lain yang rumahnya akan direnovasi dalam program TMMD Reguler ke-99 yang dilaksanakan Kodim 0729 Bantul.
“Rasanya seperti tidak percaya, kok tiba-tiba dapat kabar seperti itu. Namun karena yang datang pak tentara akhirnya saya percaya bahwa apa yang dikatakan itu benar,†ungkap Sarjiyem.
Semalaman Sarjiyem tak bisa tidur memikirkan akan jadi apa rumahnya kelak setelah direnovasi. Malam itu pun menjadi malam terakhir baginya menempati rumah tua yang selama puluhan tahun telah ditinggali.
Keesokan harinya prajurit TNI kembali datang ke rumah Sarjiyem dengan jumlah personel lebih banyak. Dengan peralatan lengkap sekitar 30 prajurit TNI mulai bekerja, puluhan semen serta material juga diturunkan dari truk dan proses renovasi pun mulai dilakukan.
Dengan mata berkaca Sarjiyem melihat rumahnya satu persatu dibongkar prajurit dan dirobohkan. Kenangan akan rumah peninggalan orangtua tempat ia dilahirkan dan dibesarkan itu selalu ada dalam ingatannya. Tak lama lagi gubuk yang telah menemani sepanjang hidup itu akan berubah menjadi rumah layak huni baginya.
"Sedih bercampur bahagia. Sedih karena rumah itu sejak orang tua masih ada belum pernah berubah, namun juga bahagia kerena sebentar lagi akan jadi bagus,†ujarnya polos.
Selama proses pembangunan, Sarjiyem untuk sementara tidur dengan menumpang di rumah tetangga yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Ditargetkan proses renovasi rumah tersebut akan rampuang dalam 30 hari.
