Krjogja.com - PURBALINGGA - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia berkolaborasi pemangku kebijakan menggelar diskusi dan lokakarya Rekam Medis Elektronik (RME) dalam rangka mendukung transformasi digital di sektor kesehatan dan terwujudnya efisiensi dan pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap)
“Kegiatan hari ini merupakan kolaborasi sinergis antara Kementerian Kominfo, dengan Kementerian Kesehatan, Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI) dan mitra teknologi digital kesehatan. Dalam rangka mendorong transformasi digital dan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) pada fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Klinik,” ujar Wijayanto, Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Strategis Pendidikan, Kesehatan dan Pariwisata Kemkominfo.
Hal ini dikatakan Wijayanto, dalam sambutannya pada Diskusi & Lokakarya bertajuk Memanfaatkan Rekam Medis Elektronik untuk Akreditasi dan Kemajuan Bisnis Klinik dan Tempat Praktek Mandiri Dokter, Purbalingga, Sabtu (09/09/2023).
Menurutnya, tujuan diselenggarakannya kegiatan hari ini yaitu untuk dapat memberikan wawasan kepada pemilik Klinik dan Praktik Dokter Mandiri tentang pentingnya rekam medis elektronik, termasuk teknis, implementasi, dan pengalaman di lapangan.
Baca Juga: Rumah Apung, Permukiman Inovasi Dinperkim Demak untuk Kawasan Rob
“Kegiatan diskusi dan lokakarya hari ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada Bapak/Ibu tentang pentingnya rekam medis elektronik dan cara efektif
mengimplementasikannya,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan Kementerian Komunikasi dan Informatika berfokus pada transformasi digital di 6 Sektor Strategis, salah satunya Sektor Kesehatan.
“Sejalan dengan Renstra Kemkominfo 2020-2024, Kominfo berfokus pada transformasi digital khususnya di bidang kesehatan. Oleh karena itu, Kominfo bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan hal tersebut. Acara ini merupakan salah satu langkah kolaborasi, dalam mendukung Permenkes 24 Tahun 2022,” paparnya.
Wijayanto menekankan implementasi RME dapat meningkatkan kualitas layanan Klinik, serta mendorong efisiensi biaya, waktu dan tenaga.
Baca Juga: Kerugian Ekonomi Karena Pemalsuan Barang Mencapai Rp 291 Triliun
“RME dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah yang ada di Fasyankes, seperti kebutuhan tempat penyimpanan rekam medis, tingginya biaya cetak rekam medis, hilangnya rekam medis dan rekam medis yang tidak terintegrasi,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI), dr. Gregorius Bimantoro menyampaikan l berbagai manfaat penggunaan rekam medis elektronik.
“Penggunaan RME dapat meningkatkan kualitas layanan, memudahkan pemantauan dan manajemen obat, memudahkan rujukan ke laboratorium dan Rumah Sakit, dan yang paling penting dapat meningkatkan kepuasan pasien,” paparnya.
Untuk memilih mitra teknologi untuk fasilitas kesehatan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh fasilitas kesehatan.
Artikel Terkait
Kemenkominfo Dorong Tumbuhnya Entrepreneur Digital
Kemenkominfo dan Univ Tidar Adakan KKN Literasi Digital
Dukung Pelayanan Kesehatan Jiwa, Puskemas Karanganyar ll Lakukan Kunjungan Rumah ODGJ
Pentingnya Peningkatan Asupan Gizi Seimbang dan Kesehatan Keluarga