Labu, Rahasia Tetap Aktif dan Produktif saat Lansia

Photo Author
- Minggu, 23 Juli 2023 | 23:50 WIB
Kegiatan senam bersama kelompok lansia binaan Puskesmas Wedung l Kabupaten Demak dalam rangka menjaga kesehatan dan produktivitas.
Kegiatan senam bersama kelompok lansia binaan Puskesmas Wedung l Kabupaten Demak dalam rangka menjaga kesehatan dan produktivitas.

Krjogja.com - DEMAK - Menjadi tua adalah mutlak. Sebab semua orang pasti akan mengalaminya. Begitu pun orang tua kita yang tidak akan selamanya muda. Seiring berjalannya waktu, mereka akan memiliki kulit yang keriput dan kemunduran kemampuan fisik lainnya.


Bagi lansia, persoalan kemunduran fisik berkorelasi dengan kesehatan. Namun, upaya membangun kebugaran sejak muda juga akan menentukan kualitas kesehatan saat memasuki usia senja.


Sebagaimana disampaikan Kepala Puskesmas Wedung I dr. Urip Suprihadi, M.Kes melalui Pj Posyandu Lansia Puskesmas Wedung l Wiryanti, S.ST, pertambahan usia ternyata meningkatkan risiko mengalami berbagai penyakit. Maka tak heran jika lansia sangat rentan mengalami bermacam-macam penyakit serius.


"Kondisi umum terjadi adalah sistem imun yang kian melemah. Oleh sebab itu, untuk menjaga kesehatan, lansia perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter," ujarnya, didampingi Pj Prolanis Puskesmas Wedung l Istiyani Saidah, S.Kep Ners, Sabtu (22/7).


Lantas mengapa lansia perlu menjaga kebugaran tubuhnya? Menurut Wiryanti, karena menjaga tubuh tetap aktif dapat memperlambat proses penuaan pada sel-sel dan jaringan otak, sekaligus menurunkan risiko penyakit pada otak. Hal itu pula menjadi alasan Posyandu Lansia dan Prolanis berkolaborasi dan berinovasi dengan program 'Labu' alias lansia bugar, agar para lansia tetap aktif dan produktif.


Sedangkan penyakit yang tak asing dijumpai pada lansia, Istiyani Saidah menerangkan, salah satunya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Faktor penuaan disebutkan sebagai penyebab penurunan elastisitas pembuluh darah. Sehingga menjadi pencetus hipertensi, yang juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti genetik, stres, asupan natrium dan kalium, serta obesitas.


Selain hipertensi, penyakit kronis yang banyak dijumpai pada lansia yaitu artritis sendi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, hingga penurunan fungsi penglihatan. Maka itu lah Prolanis yang diagendakan dua kali sebulan, dibagi menjadi dua kelas yakni kelompok hipertensi dan diabetes melitus.


Manfaat olahraga pada lansia antara lain dapat memperpanjang usia, menyehatkan dan memperbaiki daya tahan jantung, otot, tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas, mengurangi kecemasan dan depresi, dan memperoleh kepercayaan diri yang lebih tinggi.


Lalu kiat apa saja agar lansia tetap bugar dan produktif? Menurut Istiyani Saidah, hal-hal yang bisa dilakukan antara lain, penyesuaian gaya hidup yang tepat untuk mencegah berbagai penyakit serius, seperti diabetes, jantung, hingga kanker.


Di samping itu, menjaga kesehatan lansia. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan yakni tetap aktif, menjaga berat badan tetap ideal, mengonsumsi makanan sehat, memastikan memperoleh waktu istirahat yang cukup, dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.


Lebih dari itu menjaga ingatan tetap kuat, melakukan pemeriksaan kesehatan dan minum obat secara rutin. Serta menjalani hidup bahagia, dengan berkumpul keluarga, anak, cucu. Atau aktif membuat kerajinan tangan bersama kelompok sebaya. * (Hum DKK/ssj)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X