Krjogja.com - DEMAK - Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan utama di dunia dan Indonesia. Upaya eliminasi Tuberkulosis (TB) di Indonesia menjadi fokus utama karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus TB tertinggi kedua di dunia.
Kepala Puskesmas Dempet dr Lukluul Maknun menjelaskan, untuk mendukung eliminasi TB diperlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangannya. Keberhasilan dalam penanggulangan TB di suatu wilayah tidak terlepas dari adanya peran masyarakat yang diupayakan melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Cara pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan TB disebutkan dengan menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam memutus mata rantai penularan TB. Keterlibatan kader dalam program penanggulangan TB merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat, yang dilakukan melalui sejumlah kegiatan.
Diawali dengan menginformasikan, mempengaruhi dan lanjut dengan membantu masyarakat agar berperan aktif dalam penemuan sekaligus pendampingan pasien TB. Dalam hal ini, kader kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat. Sebab merekalah yang paling dekat dengan masyarakat.
Puskesmas Dempet dalam upaya penanggulangan TB membuat sebuah inovasi Si Riak Pamit atau Sigap Periksa Dahak dan Pantau Minum Obat. Dalam pelaksanaannya, Si Riak Pamit melibatkan kader dari 16 desa, serta membentuk Pos TB di masing-masing desa. Dalam hal ini, Kader TB berperan membantu penjaringan suspek TB. Di samping membantu pelacakan penderita mangkir, serta pengawasan minum obat pasien TB.
“Dalam rangka memaksimalkan keberadaaan Pos TB yang ada di masing-masing desa, Puskesmas Dempet mengadakan refreshing kader TB. Selain motivasi dan memacu semangat para kader serta tenaga kesehatan agar bersinergi dalam penanggulangan tuberkulosis, refreshing kader juga dimaksudkan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Hadir sebagai peserta kegiatan refreshing kader TB yang diadakan di Belimbing Resto Dempet tersebut adalah kader TB dari 16 desa wilayah kerja Puskesmas Dempet. Sedangkan bertindak sebagai narasumber yakni Dokter Puskesmas Dempet, dr Sunnah Larasati dan Programmer TB Fitri Rohyani, AMd Kep.
Mengenai trik mengeluarkan dahak untuk pengambilan sampel dahak suspek TB, dr Sunnah menjelaskan, sebelum sampel dahak diambil, sediakan wadah steril untuk menyimpan dahak pasien suspek TB. Pasien kemudian diminta melakukan pernapasan dalam.
"Caranya dengan menarik napas sedalam mungkin, kemudian ditahan selama 5 detik, lalu buang napas perlahan. Hal ini dilakukan agar pasien dapat mengeluarkan sputum dengan benar," kata dr Sunnah.
Sedangkan cara mengeluarkan dahak untuk tes TB dilakukan dengan batuk sekeras mungkin. Batuk akan menyebabkan dahak naik ke mulut. Bila sulit dilakukan, dapat dibantu dengan cara berkumur-kumur dengan air bersih, lari-lari kecil di tempat atau minum teh manis hangat.
Refreshing Kader TB pun ditutup dengan sesi tanya jawab serta sharing pengalaman peserta yang berlangsung sangat antusias. Diharapkan sepulangnya dari kegiatan ini para kader TB dapat semakin mengoptimalkan fungsi Pos TB serta dapat menurunkan kasus TB yang ada di masyarakat.(Hum DKK/ssj)