Krjogja.com - JAKARTA – Semua produk PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul tidak menggunakan zat kimia etilen glikol dan dietilen glikol.
Dalam surat klarifikasi yang dikirim ke perusahaan tersebut tertanggal 2 November 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan bahwa berdasarkan penelusuran database registrasi Badan POM, menunjukan bahwa produk sirup dan atau cairan obat dalam yang terdaftar atas nama Sido Muncul tidak menggunakan bahan tambahan polietilen glikol, glikol, sorbitol dan gliserin/gliserol.
“Bersama ini kami sampaikan bahwa produk cairan obat dalam obat tradisional dan atau sirup suplemen kesehatan yang diproduksi Sido Muncul , benar tidak menggunakan polietilen glikol, propilen glikol, sorbitol serta gliserin/gliserol,” demikian Rani Indriani, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM dalam surat keterangannya.
Sementara itu Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat di Jakarta Minggu (6/11/2022) menyampaikan sejak semula diproduksi, semua produk Sido Muncul tidak menggunakan zat-zat kimia yang dilarang seperti etilen glikol, dietilen glikol dan zat-zat lainnya.
“Kami selalu melakukan test tiap batch dari proses skrining bahan masuk sampai proses pengiriman batch produk. Kami sangat ketat mengawasinya,” kata Irwan.
Bahkan sejak ditemukan penggunaan etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirup untuk anak, Sido Muncul menambah proses skrining dari lima jenis menjadi 6 jenis. Tujuannya untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa produk Sido Muncul benar-benar aman dari cemaran zat kimia berbahaya.
“Sebelumnya ada lima tes yang kami lakukan pada produk-produk Sido Muncul mulai dari kandungan pestisida, logam berat, cemaran bakteri, aflaktoxin, dan DNA babi. Sekarang kita tambah test untuk mendeteksi kandungan etilen glikol dan dietilen glikol,” lanjut Irwan.
Guna meningkatkan akurasi dan kecepatan hasil tes, Sido Muncul bahkan telah memesan mesin khusus untuk deteksi etilen glikol dan dietilen glikol bernama gas chromatography with flame ionization detection (GC Fld) headspace dari Amerika Serikat. Mesin tes seharga Rp2,8 miliar tersebut telah dipesan sebulan lalu dan akan segera tiba di Indonesia.
Selain lebih cepat waktu yang dibutuhkan untuk mengetes, alat ini juga memberikan hasil tes secara kualitatif dan kuantitatif, tidak sekadar positif negatif. Dengan alat ini nanti hasil tes bisa terbaca sekitar 3 jam, atau jauh lebih cepat dari alat sebelumnya yang membutuhkan waktu sekitar 6 jam.
Diakui Irwan, meski kasus cemaran etilen glikol dan diaetilen glikol pada obat sirup untuk anak tidak mempengaruhi pasar produk-produk Sido Muncul, pihaknya tetap ikut bertanggungjawab untuk memberikan rasa tenang kepada masyarakat.
“Kami bertanggungjawab ikut melindungi keamanan dan kesehatan masyarakat melalui produk-produk yang kami keluarkan. Kami berharap surat klarifikasi BPOM semakin meyakinkan masyarakat akan keamanan produk kami,” tegas Irwan. (Ati)
