1,6 Juta Orang di Indonesia Ternyata Alami Gangguan Penglihatan

Photo Author
- Jumat, 7 Oktober 2022 | 08:35 WIB
Ilustrasi kacamata (Photo by David Travis on Unsplash)
Ilustrasi kacamata (Photo by David Travis on Unsplash)

Krjogja.com - JAKARTA - Masalah kesehatan mata masih menjadi perhatian Pemerintah Indonesia sampai saat ini. Diketahui, jumlah individu yang mengalami gangguan penglihatan masih banyak.


Survei yang dilakukan Rapid Assessment of Avoidable Blindness memperkirakan 3 dari 100 orang di Indonesia berusia lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan. Jumlah tersebut setara dengan 1,6 juta orang.


Diketahui, penyebab utama gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi. Lalu katarak menjadi penyebab utama kebutaan.


Saat ini di Indonesia, kurang lebih ada 1 juta orang mengalami kebutaan. Sedangkan orang yang mengalami gangguan penglihatan berjumlah sekitar 5 hingga 6 juta. Sebagian besar dari kondisi tersebut masih mungkin untuk diatasi.


Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan gangguan penglihatan dan kebutaan merupakan masalah yang berdampak pada hampir sepertiga populasi dunia saat ini dan diperkirakan akan terus meningkat.


“Penyakit prioritas pada gangguan penglihatan adalah yang pertama katarak kemudian diikuti kelainan refraksi, glaukoma, dan retinopati diabetik,” ujar Dirjen Maxi pada konferensi pers Hari Penglihatan Sedunia, Selasa (4/10).


Cara mengatasi gangguan penglihatan secara komprehensif meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang merupakan amanah dari undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


Pemerintah menargetkan penurunan gangguan penglihatan sebesar 25% pada 2030. Strategi penanggulangan gangguan penglihatan mulai dari penguatan advokasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor, penguatan peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, pendekatan asesmen kesehatan yang berkualitas melalui peningkatan SDM dan standardisasi, dan penguatan surveilans sampai pemantauan serta evaluasi kegiatan.


“Pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam proses mengembangkan Vision Center,” ucap Maxi.





Vision Center


Vision Center adalah sebuah bentuk pelayanan kesehatan mata terintegrasi pada fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat layanan primer. Pemeriksaan dilakukan secara komprehensif bukan hanya kepada individu, tapi juga masyarakat atau komunitas melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.


Dalam mengatasi masalah penglihatan di Indonesia, pemerintah butuh keterlibatan dari lintas sektor, seperti organisasi profesi.


Pengurus pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. Yeni Dwi Lestari, Sp.M (K) mengatakan tahun ini Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai stakeholder termasuk perdami mencoba satu pilot project pengembangan Vision Center. Bertujuan menyediakan layanan yang bisa diakses dan terdekat dengan masyarakat.


“Melalui Vision Center ini kami berharap bisa melayani masyarakat untuk skrining deteksi dini sebuah penyakit terutama katarak dan pelayanan refraksi. Untuk pelayanan refraksi kita harapkan bahwa Vision Center ini bisa menjadi satu unit atau satu fasilitas yang bisa menyediakan kaca mata dengan harga terjangkau,” ucap Yeni.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X