Awal Pandemi Masa 'Panen' Empon-empon

Photo Author
- Jumat, 30 Oktober 2020 | 15:12 WIB
Poniyati siap keliling jualan jamu (Warisman)
Poniyati siap keliling jualan jamu (Warisman)

EMPON-EMPON banyak dicari orang di awal pandemi Covid-19. Empon-empon dipercaya bisa meningkatkan kekebalan tubuh, bisa terhindar dari paparan Covid-19. Lonjakan kebutuhan empon-empon dirasakan penjual jamu tradisional Poniyati (52), warga Jalan Kusuma Baciro Yogyakarta.

"Waktu itu banyak yang menanyakan empon-empon. Saya menyiapkan lebih banyak dari hari biasanya,"kata Poniyati di rumahnya. Tetapi seiring perjalanan waktu permintaan sudah berkurang meskipun pandemi belum berakhir. Poniyati tidak tahu apa sebabnya.

Empon-empon itu sendiri terdiri dari kunir, temulawak, jahe, sere, dan kayu manis. Jamu lain yang banyak pembelinya adalah beras kencur, kunir asem, cabai puyang, pahitan, dan daun sirsak. Menurut Poniyati, daun sirsak bisa menyembuhkan tumbuhnya benjolan alias mencegah kanker.

Menurut Poniyati, yang sudah membuktikan pembelinya. Mereka sendiri yang cerita, rutin minum jamu daun sirsak benjolannya hilang.

Poniyati menuturkan dirinya mendapat binaan dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Yogyakarta. Kotak untuk membawa botol jamu juga dari Balai Besar POM. Setiap harinya Poniyati membutuhkan bahan jamu kunir 3/4 kilogram, kencur 1/2 kilogram. Untuk bahan jamu yang lain di bawah itu.

Dalam menjual jamu Poniyati menggunakan botol baru. Botol itu dibeli pada penjual botol plastik di pasar tradisional Talok tidak jauh dari rumahnya. Jadi terjamin higienitas-nya. Selain dengan botol juga dengan kantong plastik seperti gula pasir.

Poniyati menyiapkan jamunya pagi pukul 03.00 dikerjakannya sendiri. Sebelumnya ketika malam bahan jamu sudah dicuci bersih. Pagi sekitar pukul 06.00 mulai keliling sekitar Baciro. Sekitar pukul 11.00 dagangan habis mampir pasar Talok untuk membeli bahan jamu.(War)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X