HATI-Hati bagi orang gemuk, penyandang obesitas ketika tidur terlentang, tiba-tiba napas tidak teratur. Kondisi itu disebut napas Cheyne Stokes , yaitu mendengkur dengan napas yang mendadak terhenti dan diikuti tarikan napas panjang - maka saat napas berhenti otot leher yang tebal karena timbunan lemak itu tidak mendapat cukup oksigen.
Otot yang berfungsi untuk menahan pangkal lidah ini mendadak lumpuh karena tidak mendapat oksigen, sehingga jatuh ke belakang menyumbat jalan napas yg sudah sempit akibat timbunan lemak di leher. Kondisi ini perlu kita waspadai karena bisa menimbulkan kematian mendadak pada usia muda adalah ‘sleep apnea’. Demikian dikatakan dr Andry Hartono, SpGK dari Klinik MCU dan Gizi Medik RS Panti Rapih Yogyakarta, belum lama ini.
Sebetulnya pada pembuluh darah leher (arteri karotis) dan batang nadi (aorta) terdapat alat yang disebut baroreseptor. Alat ini berfungsi seperti sensor panas seperti pada mobil yg memberi sinyal lampu merah, ketika air pendingin habis. Baroreseptor juga demikian yaitu memberi sinyal pada otak ketika jantung memompa darah terlalu kuat, sehingga terjadi kenaikan tekanannya. Dan ketika ini terjadi, pusat pengaturan kerja jantung dalam batang otak memberitahu jantung untuk mengurangi daya pompanya.
Masalahnya timbul ketika baroreseptor tidak bekerja dgn baik akibat pengerasan (aterosklerosis) pada pembuluh darah leher dan batang nadi. Tidak ada sinyal yg diterima otak untuk mengurangi tekanan darah lewat kerja jantung. Dengan demikian timbul hipertensi. Selain genetik dan gaya hidup, pertambahan usia membuat sebagian besar hipertensi berupa hipertensi esensial.
Karena itulah, kita sendiri harus rajin mengukur tensi untuk menggantikan fungsi baroreseptor dan kalau perlu minum obat darah tinggi ,yang menurunkan kekuatan pompa jantung. Contohnya obat hipertensi golongan antagonis kalium, diuretik dan beta blocker.
Ada klasifikasi hipertensi, yakni tekanan darah yang normal pada dewasa muda umumnya sistolik <120 mmHg dan diastolik <80 mmHg yg ditulis 120/80. Antara 120/80 dan 139/89 disebut prehipertensi. Hasil ukuran sebanyak 3 kali berturut-turut yang selalu di atas 139/89 digunakan untuk membuat diagnosis hipertensi.
Maka sebenarnya ada dua penyakit yang di waspadai saat usia di atas 35 tahun, karena keduanya sering diikuti dengan kematian mendadak akibat serangan jantung koroner dan stroke perdarahan. Kedua penyakit ini adalah hipertensi dan diabetes. Umumnya kedua penyakit ini terjadi pada usia di atas 60an tahun pada laki-laki atau saat menopause pada wanita, meskipun perubahan pola hidup di zaman modern ini membuat penyakit tersebut menyerang usia yang lebih muda (di bawah 40 tahun). Nah, jangan sepelekan ukur tekanan darah supaya anda tak menyesal. (Ioc)