Nebivolol Efektif Kontrol Tekanan Darah

Photo Author
- Selasa, 21 April 2020 | 08:10 WIB
Foto: Okezone
Foto: Okezone

JAKARTA, KRJOGJA.com - Guna meningkatkan kesadaran terkait penanganan hipertensi, Menarini Indonesia bersama tim peneliti di Korea Selatan telah merilis hasil penelitian Benefit. Hal tersebut menjadi penelitian observasional nebivolol sesuai kondisi praktik dokter sehari-hari terbesar yang pernah dilakukan terhadap 3.250 pasien hipertensi di Korea Seatan.

Penelitian tersebut memperlihatkan penggunaan nebivolol setiap hari efektif dan dapat membantu mengontrol tekanan darah dengan lebih baik. Di dunia, satu dari empat orang dewasa memiliki hipertensi. Sedang jumlah penderita hipertensi di Asia Pasifik mencapai 65 persen dari total populasi dunia. Lebih dari tiga perempat kenaikan prevalensi hipertensi di Asia disebabkan pertumbuhan populasi dan penuaan serta pengaruh gaya hidup yang tidak sehat.

"WHO memperkirakan di Indonesia, persentase jumlah orang dewasa yang memiliki peningkatan tekanan darah meningkat dari 8 persen pada 1995 menjadi 32 persen di 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 memperlihatkan prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1 persen, yang mengindikasikan adanya peningkatan penyakit kronis ini di Indonesia," terang Dr Jinho Shin, Professor and Chief of Cardiology, Division of Cardiology, Department of Internal Medicine, Hanyang University Seoul Hospital, Seoul, Korea, penulis pertama penelitian Benefit ini dalam keterangan resminya seperti diterima KRJOGJA.com, Senin (20/4).

Dikatakan, penanganan hipertensi mengharuskan pasien mematuhi pengobatan yang direkomendasikan. Hal tersebut pada akhirnya akan bergantung pada efektivitas dan tolerabilitas obat yang digunakan. Penanganan juga melibatkan intervensi nonfarmakologis (perubahan gaya hidup) dan intervensi farmakologis yang mencakup berbagai kelas pengobatan antihipertensi yang diberikan sebagai pengobatan tunggal atau pengobatan kombinasi.

Sedang meski penyebaran Covid-19 di seluruh dunia semakin marak, dari penelitian awal menunjukkan pasien dengan komorbiditas dasar seperti penyakit jantung, hipertensi dan diabetes memiliki risiko komplikasi lebih tinggi yang menyebabkan risiko kematian lebih tinggi. Hal itu merupakan hasil respon inflamasi sistemik yang tinggi akibat virus Korona hingga berujung pada serangan jantung ketika aliran darah ke jantung dibatasi karena pembekuan darah dari pecahnya plak koroner. Namun belum ada bukti ilmiah yang mendukung peningkatan risiko infeksi Covid-19 akibat penggunaan obat antihipertensi. Oleh karena itu, penting bagi pasien hipertensi untuk melanjutkan pengobatan dengan obat antihipertensi demi menjaga kondisi mereka.

"Penelitian kami menunjukkan efektivitas nebivolol dalam mengontrol tekanan darah terlepas dari usia, jenis kelamin, dan indeks masa tubuh awal pasien. Efektifitas nebivolol terlihat pada pasien baru juga pada pasien yang mengonsumsi nebivolol sebagai pengobatan tambahan ke dalam pengobatan antihipertensi yang sudah ada sebelumnya. Efek paling besar terlihat saat nebivolol diberikan sebagai pengobatan tunggal kepada pasien baru dan sebagai obat tambahan untuk pengobatan antihipertensi, yang meliputi penghambat renin-angiotensin system (RAS blocker), penghambat kanal kalsium (calcium channel blocker – CCB), serta kombinasi antara RAS blockers dan CCB. Beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat dari pengobatan kombinasi nebivolol dan RAS blockers, CCBs, dan diuretik dalam menurunkan tekanan darah," sambung Dr Jinho Shin.

Presiden Direktur Menarini Indonesia, Reinhard Ehrenberger menambahkan, pihaknya berkomitmen melayani kebutuhan pasien di Asia yang masih belum terpenuhi saat ini dan di masa depan. Komitmen ini mencakup identifikasi dan pengembangan solusi inovatif terkait kesehatan, sambil terus mendukung penelitian baru.

"Dengan berbagi hasil penelitian Benefit ini, kami berharap bisa membantu para dokter di Indonesia dalam melayani pasien melalui akses terhadap riset dan pengetahuan terbaru. Penelitian ini juga sejalan dengan panduan hipertensi ESC/ESH 2018 yang merekomendasikan penghambat beta dalam penanganan hipertensi," jelasnya. (Feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X