SELAIN sayuran, semua orang dianjurkan untuk mengonsumsi buah-buahan sebagai asupan diet harian mereka. Makanan ini mengandung banyak nutrisi esensial seperti vitamin, mineral, yang dapat mengurangi risiko stroke, diabetes, dan kanker.
Tidak hanya itu, seseorang yang mengonsumsi buah setiap hari juga diklaim memiliki risiko sakit yang lebih kecil dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi buah sama sekali. Bahkan para dokter telah menyarankan untuk memasukkan buah dalam menu harian, namun mereka selalu mengimbau untuk tidak meminum air setelah mengonsumsi makanan tersebut. Apa alasannya? Dilansir Okezone dari Times of India, Senin (20/8/2018), berikut ulasan lengkapnya.
Menyebakan perut kempung
Hampir semua jenis buah mengandung gula dan ragi yang memerlukan cukup waktu untuk mencernannya. Tubuh manusia sebetulnya menghasilkan beragam cairan khusus yang berfungsi memecah zat makanan kompleks menjadi kesatuan yang sederhana. Namun proses ini bisa terganggu jika Anda meminum air tepat setelah mengonsumsi buah-buahan. Air akan mengencerkan asam dan memperlambat proses pencernaan yang dapat menyebabkan perut kembung dan kram.
Memicu diare
Ada beberapa buah yang memiliki kandungan air tinggi, seperti semangka dan mentimun. Jika Anda memakannya dengan benar, khasiatnya dapat membuat gerakan usus menjadi lebih halus. Sebaliknya, apabila Anda meminum air setelah memakan semangka, justru akan mempercepat proses pencernaan dan memicu diare.
Menggangu tingkat pH di dalam tubuh
Meminum air setelah memakan buah ternyata dapat mengganggu tingkat pH organ pencernaan Anda. Seperti diketahui, pH digunakan untuk menentukan keasaman atau kebasaan larutan yang masuk ke dalam tubuh. Tingkat pH normal perut manusia adalah 1,5-3,5. Angka tersebut akan menurun ketika Anda meminum air pasca mengonsumsi buah-buahan, dan menyebabkan pencernaan menjadi lebih lemah.
