Sering Merokok Picu Pengerasan Pembuluh Darah

Photo Author
- Minggu, 27 Mei 2018 | 21:27 WIB

KEBIASAAN merokok tidak hanya merusak paru-paru dan gangguan pernafasan, namun juga mengakibatkan penyakit kardiovaskular. Ini disebabkan kandungan karbon monoksida dan nikotin dalam tembakau. Meskipun kini terdapat rokok elekronik, kandungan tersebut tidak lantas hilang.

"Terlalu sering merokok dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah. Padahal frekuensinya di Indonesia sebesar 69%. Didominasi oleh pria. Sebagian besar mereka ingin berhenti, namun sedikit yang mengimplementasikan," ujar Komite Penanggulangan Penyakit Kardioserebrovaskular Indonesia, Anwar Santoso saat temu media Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) belum lama ini di Kemenkes, Jakarta.

Anwar menjelaskan penyakit katastropik menghabiskan sekitar 25% dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Bahkan kematian akibat penyakit ini tergolong tinggi dan meningkat. Oleh karena itu, Anwar menyarankan lakukan 3 prioritas yaitu hindari rokok, kontrol tekanan darah, dan selalu waspada dan antisipasi.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Cut Putri Arianie juga merasa khawatir akan banyaknya iklan rokok. Yang ditakutkan bila efek persuasi tersebut dapat membuat anak di bawah umur mengikuti.

"Saya dengar ada anak di bawah yang sudah merokok. Seharusnya semua aspek terlibat mencegah anak-anak agar tidak mengonsumsi tembakau. Pengaruhnya sangat besar," katanya.

Cut mengimbau agar pemerintah semakin ketat mengatur regulasi. Kalau perlu, cukai rokok dinaikkan berkali lipat agar mengurangi jumlah pecandu rokok.

"Kita sedang optimalkan dukungan berhenti merokok. Semoga semua mendukung. Fokus pada konseling dan membangun motivasi. Tidak hanya itu, ciptakan juga lingkungan bebas asap rokok," ucap Cut Putri Arianie. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X