ANDA tentu akrab dengan ungkapan, “Maklum sudah tua jadi pikunâ€. Ya, orang-orang lanjut usia rentan terkena penyakit pikun atau Alzheimer. Meski begitu, penyakit ini tidak bisa dimaklumkan, sebab Alzheimer bisa menurunkan kualitas hidup seseorang.
Alasannya adalah usia harapan hidup orang Indonesia mencapai 72 tahun. Sedangkan penyakit Alzheimer biasanya menyerang mereka yang berusia di atas 60 tahun. Bayangkan bila seseorang terkena pikun di usia 65 tahun sedangkan harapan hidupnya masih 7 tahun lagi.
Seharusnya, di sisa hidupnya orang tersebut bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat agar makna kehidupan yang ia dapat lebih positif. Tapi jika dirinya mengalami pikun, bukan tak mungkin ia merasa tidak berguna karena menyulitkan orang lain yang merawatnya. Dengan begitu kualitas hidupnya menjadi menurun.
Maka dari itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan bersama Alzheimer’s Indonesia menyelenggarakan program Rencana Aksi Nasional Demensia. Program ini menekankan pendekatan siklus hidup (life-cycle approach) dan gaya hidup sehat agar potensi jumlah penderita Alzheimer di Indonesia mengalami penurunan.
Tak hanya itu, melalui program ini diharapkan orang-orang yang sudah mengalami penyakit penurunan fungsi otak itu bisa mendapatkan perlindungan terkait hak-haknya sebagai manusia.
“Saya rasa kita perlu memberikan perhatian lebih kepada orangtua yang umumnya mengalami demensia atau lebih dikenal dengan pikun. Orangtua ini sudah tidak bisa lagi hidup mandiri karenanya kita harus melakukan suatu perbuatan untuk membantu mereka, take care,†ujar Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek. (*)