Sarihusada Dan Nutricia Kampanyekan Gizi Seimbang Anak

Photo Author
- Minggu, 22 Januari 2017 | 09:30 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - PT Sarihusada Generasi Mahardika dan PT Nutricia Indonesia bersama Indonesia Nutricion Associacition (INA) mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta guna pemenuhan gizi seimbang dan hak anak dengan mengadakan Karnaval Ayo Melek Gizi Tahun 2017. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional setiap tanggal 25 Januari.

Presiden Indonesian Nutrition Association Dr dr Luciana B Sutanto Ms SpGK mengatakan saat ini Ondonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu kekurangan dan kelebihan gizi. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan satu dari tiga anak tergolong pendek (stunting) akibat kekurangan gizi menahun sehingga berpotensi mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Masalah lain, prevelensi kelebihan gizi juga mengalami kenaikan dimana angka overweight dan obesitas pada pria meningkat 19 persen sedangkan wanita dewasa 32,9 persen. Padahal, obesitas awal terjadinya beragam penyakit.

"Di Yogyakarta sendiri angka malnutrasi masih di bawah nasional, namun 15,2 persen anak usia 5-12 tahun mengalami defisiensi energi terutama di wilayah perkotaan. Sedangkan penduduk pedesaan mengalami defisiensi protein (41 persen) dibandingkan penduduk kota yang hanya 36,5 persen," ungkapnya disela kegiatan di Benteng Vredeburg Yogyakarta, Minggu (22/01/2017).

Karena itu, menurut Luciana orangtua harus bisa memahami makanan yang dikonsumsi keluarga terutama pengetahuan gizi seimbang sehingga mudah diaplikasikan dalam pola makan setiap harinya. Keluarga bisa berpedoman pada 'Piring Makanku' saat menyediakan hidangan dalam  porsi sekali makan agar cukup mendapatkan asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat dan air dengan komposisi berimbang.

"Kunci makanan sehat adalah bervariasi atau selalu berganti jenis makanan guna membantu melengkapi kebutuhan gizi. Untuk menjga kesehatan, makanlah dengan jadwal tiga kali makanan utama (pagi, siang, malam) dengan dua atau tiga kali selingan. Konsumsi garam, gula dan minyak harus dibatasi," tandasnya.

Pada kegiatan ini, para peserta karnaval sarapan bersama dengan pedoman 'Piring Makanku' berisi thiwul, telur bacem, sayur dan buah berbahan baku lokal. Bahan pangan lokal memiliki kelebihan dengan cita rasa lebih baik. Selain itu, lebih segar dan lebih ekonomis sehingga masyarakat mendapatkan makanan bervariasi. (Tom)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X