Pria Stres Bekerja Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Photo Author
- Minggu, 24 September 2023 | 16:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi


Krjogja.com - Jakarta - Kita menghabiskan sebagian besar hari-hari kita dalam seminggu di tempat kerja, dan sebagian besar waktu dalam sehari di tempat kerja.

Dengan begitu banyaknya waktu yang dihabiskan untuk bekerja, wajar saja jika kehidupan kerja Anda memengaruhi kehidupan, pikiran, kebahagiaan dan kesehatanmu.

Baca Juga: Selidiki Pembunuhan Hardeep Singh Nijjar, AS Minta India Kooperatif

Melansir dari Times of India, Jumat (22/9/2023), menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, pekerja pria yang mengalami stres dan merasa kurang dihargai memiliki kemungkinan dua kali lebih besar terkena penyakit jantung.

Sementara itu, sebuah tim peneliti Kanada menghabiskan dua dekade mempelajari stres dan apa yang dikenal sebagai "Ketidakseimbangan upaya-imbalan," atau ERI pada kesehatan jantung.

Baca Juga: Ketimpangan Ekonomi Digital: Pentingnya Regulasi untuk Melindungi UMKM

Para peneliti mengamati 6.465 pekerja kantoran, pria dan wanita, selama total 18 tahun dari tahun 2000-2018. Para peserta tidak memiliki penyakit kardiovaskular. 3.118 peserta adalah laki-laki dan 3.347 perempuan, dengan rata-rata usia 45.

Studi Lainnya

Menurut studi lain yang diterbitkan di Frontiers in Psychology, "dalam model ERI, stres yang berhubungan dengan pekerjaan dikonseptualisasikan sebagai kurangnya keadilan antara upaya yang dilakukan dan imbalan yang diterima di tempat kerja."

Penulis utama studi Mathilde Lavigne-Robichaud, R.D., M.S., kandidat doktor, Unit Penelitian Kesehatan Populasi dan Praktik Kesehatan Optimal, CHU de Québec-Université Laval Research Center di Quebec, Kanada, mengatakan, "Ketegangan pekerjaan mengacu pada lingkungan kerja di mana karyawan menghadapi kombinasi tuntutan pekerjaan yang tinggi dan rendahnya kendali atas pekerjaan mereka.

Baca Juga: Empat Lokasi Genosida Rwanda Diakui Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

Para peneliti Kanada juga mempelajari dampak stres dan ERI terhadap kolaps koroner.

Studi tersebut menemukan bahwa pria yang berjuang dengan salah satu masalah ini (pekerjaan yang membuat stres dan kurang menghargai) mengalami peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 49%, dibandingkan dengan pria yang tidak melaporkan stres tersebut.

Lebih lanjut, pria yang merasakan stres dan ERI secara bersamaan memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kombinasi tersebut.

Para peneliti tidak bisa menemukan hubungan antara kesehatan jantung dan berbagai pemicu stres pada peserta perempuan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X