Berikan Edukasi Stunting, Ajinomoto Bertransformasi Sebagai Health Provider

Photo Author
- Minggu, 24 September 2023 | 21:29 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)

KRjogja.com - JAKARTA - Pengetahuan terkait gizi, kesehatan keluarga dan juga kelestarian lingkungan, berkomitmen memberikan edukasi berkelanjutan soal stunting.

Oleh karena itu PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) bersama dengan seluruh seluruh karyawannya bertransformasi sebagai Health Provider yang dibekali pengetahuan terkait gizi, kesehatan keluarga dan juga kelestarian lingkungan, berkomitmen memberikan edukasi berkelanjutan soal stunting.

Salah satu aktivitas untuk mengentaskan stunting diadakan di lingkungan terdekat Ajinomoto Head Office di Sunter, Jakarta Utara, tepatnya kepada ibu-ibu dan kader Posyandu RW 11 Kelurahan Sunter Jaya.

Baca Juga: Tingkatkan Penyerapan Gas Domestik, PGN Grup Serap Pasokan LNG IDD Bangka dari WK Rapak

“Supaya nantinya dapat diterapkan dalam pembuatan menu harian padat gizi khususnya untuk anak-anak mereka. Hal ini menjadi penting dilakukan karena kami melihat angka prevalensi stunting di Jakarta Utara masih tergolong tinggi, yakni 18,5 persen berdasarkan data dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022,” kata Head of Corporate Communications Dept PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (24/9/2023).

Edukasi itu diadakan secara interaktif, dikemas dengan menghadirkan koki profesional dan ahli gizi dari Puskesmas untuk memberikan informasi dan pelatihan memasak menu bergizi.

Dalam memberikan pelatihan, chef profesional Muhammad Affan yang Ajinomoto hadirkan memberikan contoh menu harian yang simpel untuk dibuat, namun, sangat padat gizi bagi anak-anak, yaitu Bolu Kukus Ayam ala Masako, Sate Lilit Wortel ala Masako, dan Perkedel Sayur ala Masako.

Baca Juga: PGN Perkuat Ketahanan Pasokan Gas Bumi

Menu bergizi ini juga menerapkan konsep bijak garam yang gencar dikampanyekan, ini merupakan konsep memasak dengan mengurangi penggunaan garam dapur dan mengombinasikannya dengan Ajinomoto untuk tetap mempertahankan kelezatan masakan walaupun penggunaan garamnya dikurangi.

“Harapannya, apa yang telah kami bagikan dalam rangkaian kegiatan ini dapat diterima dengan baik dan sangat bisa secara mandiri dipraktekkan kembali dalam keseharian para ibu-ibu yang memiliki balita dan kader posyandu di sini dalam membuat menu harian padat gizi bagi anak-anaknya, supaya angka prevalensi stunting kian turun,” kata Grant.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X