kesehatan-seksualitas

Ortu Harus Pahami Alergi Susu Sapi dan Pencegahannya

Jumat, 26 Juni 2020 | 10:21 WIB
Ilustrasi

ORANGTUA harus memahami pentingnya deteksi resiko alergi dan asupan nutrisi yanh tepat untuk mencegah alergi sejak dini. Dalam dua dekade terakhir, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat adanya peningkatan angka kejadian alergi pada anak di Indonesia, bahkan alergi susu sapi pada dermatitis atopik ditemukan hingga 60%.

Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak dalam webinar di Jakarta, Kamis (26/6 2020) menjelaskan alergi yang terjadi pada awal kehidupan juga akan meningkatkan risiko manifestasi alergi lain di masa depan, atau dikenal dengan Allergic March. "Adanya disfungsi terhadap sistem kekebalan tubuh, baik itu dari faktor genetik maupun lingkungan, dapat menyebabkan reaksi alergi dan berbagai efek yang berpengaruh negatif jangka panjang, tidak hanya bagi anak tapi juga bagi orang tua."

Budi Setiabudiawan menjelaskan dampak alergi lebih dari sekedar gejala yang dialami anak. Alergi memiliki dampak yang signifikan bagi si Kecil, keluarga bahkan masyarakat. "Bagi si Kecil, alergi dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi dan sakit jantung. Selain itu anak dengan alergi juga mengalami keterlambatan pertumbuhan. Sementara dampak ekonomi yang harus dihadapi keluarga adalah meningkatnya biaya pengobatan dan biaya tidak langsung,” ujar Prof. Budi.

Putu Andani, M.Psi., Psikolog dari TigaGenerasi menjelaskan hal lain yang perlu diperhatikan adalah dampak psikologis bagi anak dan orang tua. Penelitian menyebutkan bahwa anak yang alergi dapat mengalami gangguan seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas. Sedangkan bagi orang tua, munculnya gejala alergi pada anaknya dapat menimbulkan kecemasan berlebih atau lebih parahnya sampai perasaan depresi.

“Secara sosial, anak dan orang tua bisa merasa rendah diri dan menyerah. Jika hal ini terjadi, pencegahan terhadap risiko alergi pada anak dapat terhambat. Untuk itu, orang tua harus menanamkan semangat positif dan optimis bahwa pencegahan alergi dapat dilakukan sejak dini. Jika reaksi alergi terjadi sebaiknya orang tua jangan panik, usahakan agar si Kecil tetap tenang, jangan berasumsi tentang penyebab alergi si Kecil, lakukan validasi langsung dengan ahlinya."

Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia menjelaskan ,elihat dampak jangka panjang alergi yang harus dihadapi orang tua dan si Kecil, Danone SN Indonesia berkomitmen untuk menawarkan inovasi terkait deteksi risiko alergi maupun manajemen nutrisi.

“Kami berkomitmen untuk mendukung dan mendampingi orang tua dalam masa tumbuh kembang anak. Untuk membantu orang tua mengetahui risiko alergi sejak dini, kami menghadirkan Allergy Risk Screener by Nutriclub untuk mempermudah orang tua mengetahui besar risiko alergi anak berdasarkan riwayat alergi keluarga. Selain itu, kami juga menyediakan inovasi nutrisi dengan kandungan sinbotik yang sudah dipatenkan," tandasnya. (Ati)

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB