kesehatan-seksualitas

10 Tahun Tak Bisa Orgasme Setelah Kecelakaan Motor

Rabu, 13 Februari 2019 | 06:57 WIB

AMERIKA, KRJOGJA.com - Helen (31) wanita asal Amerika mengalami kejadian aneh dalam hidupnya. Wanita ini tak bisa orgasme selama 10 tahun setelah sebelumnya sempat mengalami kecelakaan lalu-lintas. Setelah menjalani berbagai operasi dan terapi akhirnya Helen dapat kembali hidup normal.

Helen mengalami kecelakaan motor saat berumur 18 tahun. Ia dibonceng oleh temannya sambil memakai rok mini dan high heels. Tiba-tiba sebuah mobil muncul dan ketika berusaha menghindarinya, Helen terpental 20 meter dari motor.

Setelah kecelakaan itu, ajaibnya Helen tidak menderita luka berat, hanya mengalami goresan dan luka ringan di beberapa bagian tubuhnya. Beberapa bulan kemudian, Helen mengaku beberapa bagian tubuhnya mulai mati rasa dan kesemutan, namun ia berpikir bahwa ini tidak ada hubungan dengan kecelakaannya.

Helen melepas keperawanannya tiga bulan setelah kecelakaan itu dan ia merasa rasa sakit yang parah. Setelah itu, ia bahkan menderita gejala lain yaitu parestesia kronis, dimana tubuhnya seperti ditusuk-tusuk jarum dan mati rasa. Helen juga kesulitan saat pipis, bahkan ia sampai harus terbangun 10 kali ketika malam untuk buang air, namun tidak ada yang keluar.

Ia baru merasa ada yang salah ketika menginjak bangku kuliah. Saat beberapa kali melakukan seks, Helen tetap merasa sakit dan tidak bisa orgasme. Helen bahkan memesan vibrator secara online, namun tetap saja, sex toy tersebut hanya membuang uangnya. Awalnya ia memang merasakan kenikmatan namun kelamaan rasa itu berubah menjadi menyakitkan.

Berkali-kali Helen mendatangi dokter untuk mengatasi masalahnya, namun dokter selalu menganggapnya sebagai sesuatu yang normal. Bahkan, beberapa dokter mengatakan bahwa sebagian wanita tidak mengalami orgasme sampai umur 30-an.

Saat kuliah, Helen memiliki pacar dan mengaku bahwa ia tidak pernah mendapat orgasme. Pacarnya menganggap itu sebagai tantangan dan bahkan mencari tips orgasme di google, namun tetap tidak ada hasilnya. Helen tetap merasakan seks sebagai sesuatu yang menyakitkan.

Akhirnya, ketika Helen menginjak umur 26 tahun, ia menemui seorang ahli urologi yang mengatakan bahwa Helen mengidap Fowler’s Syndrome, sebuah kondisi langka yang mengakibatkan retensi urine karena otot kandung kemih yang tegang dan tidak bisa rileks.

Halaman:

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB