VIRALNYA temuan cacing makarel kalengan membuat sebagian masyarakat resah. Tidak hanya khawatir karena berbahaya bagi kesehatan, tetapi dari sisi estetika juga mengganggu.
BPOM RI merilis 27 merek makarel yang positif mengandung cacing parasit. Ada 11 merek berasal dari Indonesia dan 16 merek lainnya banyak diimpor dari Tiongkok.
Menteri Kesehatan RI Prof Nila F Moeloek SpM(K) cacing sebenarnya mengandung protein, kecuali yang mengandung parasit. Untuk mengolah makanan juga harus steril agar aman bagi sistem pencernaan.
Terlepas dari itu, Ahli Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor Prof Purwiyatno Hariyadi mengatakan, parasit selalu ada dalam tubuh makhluk hidup, termasuk ikan. Tanpa ada parasit kondisi tubuh manusia malah tidak normal.
"Kalau bicara parasit yang sudah mati tidak berbahaya. Tapi yang perlu diingat yakni parasit yang ada di dalam ikan hidup atau bahan mentah memicu risiko kecil," ujar Prof Pur lewat informasi yang diterima Okezone, Sabtu (31/3/2018).
Di dalam produk kaleng makarel, disebutkan mengandung cacing anisakis yang tidak berbahaya. Apalagi makanan kaleng melewati tahap pemanasan bersuhu tinggi. Jelas semua jenis cacing dan parasit mati dan tidak bebeerbahaya.
Teorinya dalam proses pengalengan makarel menggunakan suhu 120 derajat Celcius. Sementara itu segala jenis cacing mati dalam suhu 60 derajat Celcius saja.
Maka risiko keracunan sangatlah kecil, sebab cacing anisakis dalam produk kalengan itu sudah tak menimbulkan efek samping. Hanya saja, bagi penderita alergi asma bisa mengalami kekambuhan, dalam risiko minimal.