kesehatan-seksualitas

Ini Dia, Gejala Terjangkit Difteri

Senin, 15 Januari 2018 | 11:41 WIB

PENYAKIT difteri yang beberapa waktu terakhir ini menjadi perhatian khalayak ramai ternyata tidak semua orang terutama para ibu-ibu paham gejalanya. 

"Difteri adalah penyakit yang permulaannya sangat ringan.  Meski begitu, ibu-ibu juga wajib tahu apa gejala khasnya. Yakni timbulnya selaput putih seperti warna durian (beslag) di daerah mulut, tenggorokan dan amandel" ujar dr. Citra Primavita Mayangsari Sp.A saat menyampaikan sosialisasi dan pemberian vaksin difteri.

Gejala khas itu, lanjut dr Citra juga disertai dengan demam yang tidak tinggi. Biasanya dalam masyarakat dikenal nglemeng (istilah jawa, red), nyeri tenggorok, nyeri telan, stridor/ngorok. Difteri merupakan salah satu penyakit infeksi akut dan menular yang disebabkan kuman Corynebacterium Diphteriae. "Jika dibiarkan berlarut, bisa mengakibatkan sesak napas dan tentu saja berujung kematian."

Hal lain yang menurut dr Citra perlu dipahami oleh ibu-ibu adalah kuman penyebab difteri menyebar melalui semburan ludah dari seseorang saat batuk atau bersin. 

"Partikel air yang keluar dari seorang yang terkontaminasi kuman difteri akan segera berpindah ke orang sehat. Anak juga perlu diberitahu untuk tidak minum air pada botol yang sama dengan temannya, " lanjutnya. .

Bila menemukan anak dengan gejala khas seperti itu, saran dr Citra, segera untuk memeriksakan ke klinik atau pusat pelayanan kesehatan terdekat. "Bila dibawa ke rumah sakit , tidak tertutup kemungkinan pasien akan dilakukan tindakan isolasi. 

Cara pencegahan yang efektif bagi anak belum terkena difteri adalah imunisasi. "Imunisasi dasar DPT pada usia anak 2, 4 dan 6 bulan. Kemudian diulangi lagi pada usia 18 bulan atau 4 s.d 6 tahun" ujarnya. Imunisasi juga bisa dilakukan setelah sakit 3 bulan setelahnya. (*)

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB