kesehatan-seksualitas

Catat! Virus Hepatitis Lebih Berbahaya dari Malaria, HIV hingga TBC

Sabtu, 23 September 2017 | 18:11 WIB

HINGGA kini masih banyak orang yang belum menyadari bahaya dari penyakit hepatitis. Padahal penyakit yang menyerang hati tersebut merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Bahkan sebuah penelitian terbaru mengungkapkan virus hepatitis lebih berbahaya dibanding virus malaria, HIV, dan TBC karena menyebabkan kematian dini.

 

Di tahun 2016, tercatat virus hepatitis membuat 1,34 juta orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah yang meninggal karena virus TBC sebanyak 1,2 juta orang, virus HIV 1 juta orang, dan virus malaria 413 ribu orang.

 

Para peneliti mengatakan, terlepas dari kemajuan penemuan obat untuk hepatitis B dan C, virus hepatitis belum mendapatkan perhatian yang lebih tinggi. Penelitian tersebut memeringatkan lonjakan kasus virus hepatitis sebagian besar didorong oleh epidemi opioid.

 

Hasil penelian yang diterbitkan oleh Global Health Metrics itu kemungkinan merupakan kumpulan data paling komprehensif mengenai hepatitis hingga saat ini.

 

"Hepatitis memiliki kekurangan karena tidak mendapatkan perhatian. Kami menduga bahwa hepatitis adalah masalah besar, namun belum memiliki data untuk memvalidasinya. Hal itulah yang melatarbelakangi kami melakukan penelitian. Setelah hasil penelitian keluar, terbukti virus hepatitis adalah epidemi besar dan cukup mengerikan," ujar Raquel Peck, CEO World Hepatitis Alliance yang menjadi salah satu pendukung di penelitian tersebut seperti yang dilansir dari Daily Mail.

 

Peck mengatakan, banyak alasan yang membuat penyebaran virus hepatitis begitu luas antara lain kurangnya prioritas, stigma yang berkembang, dan fakta bahwa virus hepatitis baru menimbulkan masalah kesehatan dalam jangka waktu paling lama 15 tahun. Menurutnya ada banyak bias yang perlu diatasi.

 

Virus hepatitis menyebabkan radang hati dan masalah kesehatan lainnya yang terkait. Jenis hepatitis yang paling banyak dide

 

Hepatitis A adalah bentuk virus yang paling ringan dan umum serta bisa sembuh dengan sendirinya. Sedangkan berdasarkan data WHO di tahun 2015, sebanyak 257 juta orang telah terinfeksi virus hepatitis B. Perawatan yang baru dikembangkan adalah pengobatan untuk hepatitis B kronis karena bisa menyebabkan sirosis, gagal hati, atau kanker hati.

Halaman:

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB