kesehatan-seksualitas

Vaksin Palsu Merebak, Jangan Cemas

Minggu, 26 Juni 2016 | 18:40 WIB

BEREDARNYA vaksin palsu menumbuhkan keresahan masyarakat yang ingin melakukan vaksin kepada anaknya. Meski vaksin yang ditemukan oleh polisi merupakan campuran cairan infus, cairan vaksin anti tetanus, serta antibiotik, seharusnya membuat badan sektor kesehatan kian waspada dan detail terhadap distribusi obat-obatan, termasuk vaksin. Hal ini ditegaskan oleh vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD.

"Mulai sekarang, seharusnya rumah sakit, klinik, puskesmas, dinas kesehatan, seharusnya mengecek ulang ke belakang bagaimana mereka mendapatkan vaksin itu. Seharusnya kan ia mendapatkan dari distributor resmi," ujar dr Dirga, saat dihubungi oleh Okezone.

Ia meyakini, apabila para sektor dalam bidang kesehatan mendapatkan vaksin dari distributor resmi, hal ini tidak akan terjadi.

Vaksinolog lulusan University of Siena, Italia, ini ingin mengingatkan kepada para orangtua untuk tetap melakukan vaksinasi terhadap anaknya di tempat yang tak perlu diragukan lagi.

"Saya ingin berpesan ke orangtua dan masyarakat bahwa dengan adanya kasus ini, tidak boleh terlalu khawatir. Karena ada vaksin palsu, anaknya sengaja tidak diimunisasi. Ini tidak boleh. Masyarakat tidak perlu khawatir, cukup imunisasi di tempat yang terpercaya," tukasnya. (*)

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB