Krjogja.com Jakarta - Empat hari kerja dalam satu minggu berefek pada kesehatan mental dan fisik karyawan. Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh American Psychological Association menunjukkan bahwa empat hari kerja dapat berfungsi sebagai penangkal terhadap stres dan kelelahan yang dialami karyawan selama pandemi COVID.
Para peneliti menemukan bahwa ketika 2.900 pekerja yang berpartisipasi di Inggris beralih ke jadwal kerja empat hari, mereka mengalami penurunan tingkat kejenuhan, stres, kecemasan, kelelahan, dan masalah tidur.
Selain itu, bukan hanya karyawan yang mendapatkan manfaat. Sejumlah perusahaan yang turut serta dalam skema empat hari kerja melaporkan peningkatan pendapatan dan tingkat pergantian staf yang lebih rendah.
Sebagai bentuk intervensi dalam masalah kesehatan, seorang ilmuwan perilaku dan chief executive officer, Dale Whelehan, menyatakan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jam kerja yang lebih pendek dapat menjadi intervensi kesehatan yang efektif.
"Intervensi yang kami lakukan saat ini, seperti mengadakan kelas yoga saat makan siang dan secara rutin membicarakan kesehatan mental, ternyata tidak menciptakan keputusan yang sebanding dengan peralihan ke kesehatan mental dan kesejahteraan yang positif," ujar Dale seperti yang dikutip dari Health, Selasa, 5 Februari 2024.
"Dengan pengurangan jam kerja, kami telah melihat penurunan stres yang signifikan," tambahnya.
Dalam jangka pendek, empat hari kerja dalam seminggu juga berdampak positif pada kesehatan fisik, dengan setidaknya sepertiga dari peserta dalam kedua studi baru-baru ini melaporkan peningkatan kesehatan fisik bagi karyawan. (*)