Krjogja.com - Jakarta - Bisnis skincare di Tanah Air menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir dengan menjamurnya jenama-jenama lokal baru. Baik brand skincare baru hingga besar pun menikmati keuntungan penjualannya yang merekah ruah.
Di sisi konsumen, mereka akhirnya punya banyak pilihan untuk mencoba formulasi skincare terbaru dari segi klaim manfaat, keunggulan bahan-bahan sampai kemasan yang tampilannya menarik. Akankah kondisi ini terus berlanjut?
"Kami melihat kecenderungan konsumen skincare saat ini lebih memilih produk lokal sebagai bentuk apresiasi terhadap produk yang dikembangkan secara lokal dengan memahami kebutuhan spesifik kulit masyarakat Indonesia," ungkap Brand Head of Wardah Skincare Advance, Arum Pratiwi dalam wawancara tertulis dengan Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 5 Juli 2024.
Menurutnya hal ini ditenggarai kesadaran konsumen bahwa brand lokal dapat menawarkan kualitas yang tidak kalah dengan produk internasional, namun dengan harga yang lebih terjangkau dan sering kali lebih sesuai dengan kondisi kulitnya.
Kemudahan akses informasi karena edukasi dari dermatologis dan influencer di media sosial juga membuat pengguna skincare makin cerdas memilah produk yang relevan dengan kebutuhannya. "Konsumen dengan mudah membandingkan fitur produk secara online, harganya juga terjangkau, jadi image berbagai macam produk lokal itu terbangun secara optimal, sehingga konsumen tidak ragu lagi terhadap produk lokal.
Hal senada juga diungkapkan Brand Director Studio Tropik, Isabella Ingrid yang membangun skincare Studio Tropik sejak tujuh tahun lalu lewat pengenalan produk priming water dan setting spray di awal kemunculannya. "Produk lokal lebih unggul karena kita mengerti market lokal dan kebutuhan konsumen," kata Isabella saat wawancara melalui sambungan telepon pada Jumat, 5 Juli 2024.
Isabella pun menilai, tiap brand pun akhirnya berusaha agar memiliki keunikan agar tetap dipilih konsumen. Seperti Studio Tropik yang memiliki Tim R&D sehingga proses pembuatan skincare-nya lebih costumize. Contohnya dari formula dan warna kulit untuk foundation yang dibuat Studio Tropik memiliki 17 tone warna yang bisa mengakomodir kebutuhan sesuai orang Indonesia.
Sementara itu, melalui wawancara tertulis dengan Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 5 Juli 2024, Direktur Sales dan Marketing Martha Tilaar, Jos Irwin, menilai tren local proud merupakan hal positif bagi brand Martha Tilaar dengan produk seperti Sariayu dan Biokos yang telah lama eksis untuk semakin berupaya menciptakan produk terbaik dan berkualitas. Hal ini juga membuktikan bahwa produk lokal tidak kalah dengan produk luar.
Jos Irwin menyambung bahwa tak mengherankan produk lokal mampu bersaing. "Sejak dulu research and development Indonesia memiliki tenaga ahli yang mampu untuk menciptakan produk berkualitas yang tidak kalah dengan produk luar," tuturnya, dengan menyebut perkembangan media digital, e-commerce dan perubahan perilaku generasi milenial dan gen-z ikut mendorong dan mempercepat produk lokal lebih mudah dikenal serta mudah didapatkan.