KRjogja.com - ANEMIA atau kerap disebut sebagai kurang darah, adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup umum terjadi. Kondisi ini terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari normal.
Gejala umum pengidap anemia adalah lelah, sakit kepala, hingga sesak napas. Anemia ini bisa dialami oleh semua kalangan, terlebih perempuan yang sedang menstruasi.
Meski relatif umum di kalangan masyarakat, menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Woha (idiwoha.org), anemia sebaiknya tetap mendapatkan penanganan yang tepat.
Apalagi jika gejala anemia dirasakan terus berkelanjutan dan tidak membaik, meski sudah meminum obat tambah darah yang banyak beredar di pasaran.
Jika anemia tak tertangani, ada sejumlah komplikasi anemia yang berisiko memperburuk kondisi tubuh, di antaranya kelelahan ekstrem, masalah jantung, hingga berujung kematian.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi anemia, maka dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Umumnya, dokter akan memberikan obat erythropoietin serta suplemen zat besi dan asam folat untuk menangani penyakit anemia ringan hingga sedang.
Bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, anemia berisiko menimbulkan masalah pada jantung, seperti gangguan detak jantung atau aritmia.
Anemia menyebabkan jantung perlu memompa darah lebih keras guna mencukupi kebutuhan nutrisi dan oksigen pada seluruh tubuh. Bahkan, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pembengkakan jantung hingga gagal jantung.
Tak hanya pada orang dewasa, komplikasi anemia juga berpotensi terjadi pada anak-anak. Anemia yang terjadi karena kurangnya kadar zat besi di dalam tubuh anal, dapat menghambat proses tumbuh kembang serta memengaruhi perkembangan otot dan otak anak.
Jika tidak segera ditangani, anemia juga dapat menurunkan sistem imunitas tubuh sehingga menyebabkan anak rentan terinfeksi oleh berbagai macam penyakit.
Agar bisa mengatasi masalah anemia, kita perlu tahu gejala-gejala yang muncul. Gejala yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat pucat serta sering mengeluh kedinginan.
Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain, sering mudah marah, sakit kepala, mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir, sesak nafas, serta sembelit atau susah buang air besar.
Jika terjadi dengan tingkat parah, maka akan muncul beberapa kondisi, seperti warna biru hingga putih pada mata, kuku menjadi rapuh, warna kulit pucat, pusing ketika berdiri.
Pada beberapa kasus, gejala yang muncul adalah lidah terasa sakit, serta muncul keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan makanan atau kondisi ini yang terkenal dengan istilah pica.