Penyakit Rematik Mulai Banyak Diidap Kaum Usia Muda, Berikut Penjelasan dari PAFI Kabupaten Blitar

Photo Author
- Kamis, 17 April 2025 | 14:30 WIB
Kaum perempuan disebut memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih besar untuk terkena rematik. (PEXELS.COM/KINDEL MEDIA)
Kaum perempuan disebut memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih besar untuk terkena rematik. (PEXELS.COM/KINDEL MEDIA)

KRjogja.com - PENYAKIT rematik atau dikenal juga sebagai arthritis, belakangan ini tak hanya menyerang kaum usia lanjut, tapi kini mulai banyak diderita oleh kaum usia muda.

Hal itu disinyalir karena gaya hidup tidak sehat yang marak terjadi di kalangan usia produktif.

Menurut penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Blitar (pafipcblitarkab.org), rematik merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang persendian dan jaringan di sekitarnya.

Rematik ditandai dengan gejala seperti nyeri sendi, bengkak, kekakuan terutama di pagi hari, serta penurunan fungsi sendi.

Jika tidak ditangani dengan baik, rematik bisa menyebabkan kerusakan permanen pada persendian, bahkan mempengaruhi organ tubuh lainnya.

Kaum perempuan disebut memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih besar untuk terkena rematik.

Rematik bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani sejak awal.

Sayangnya, banyak orang menyepelekan gejala awal karena mirip dengan kelelahan biasa atau nyeri otot biasa.

Lebih lanjut, PAFI Kabupaten Blitar mengungkapkan bahwa rematik bukan hanya disebabkan oleh faktor usia, tetapi juga faktor genetik, infeksi, serta gaya hidup yang kurang sehat.

Kondisi stres, kurang olahraga, dan pola makan yang buruk bisa memicu peradangan pada tubuh, termasuk sendi.

Terkait pola hidup sehat, pencegahan rematik bisa dilakukan dengan menjaga pola makan sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan seperti sayur, buah, dan ikan berlemak seperti salmon yang mengandung omega-3.

Selain itu, kegiatan olahraga rutin dan tepat juga sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga dapat membantu menjaga fleksibilitas sendi dan mengurangi peradangan.

Selain olahraga, risiko terkena rematik juga bisa lebih ditekan dengan menghindari kebiasaan buruk merokok dan minum alkohol.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X