HMHI Serukan Pemerataan Aksses Diagnosis

Photo Author
- Sabtu, 19 April 2025 | 18:00 WIB
  HMHI Serukan Pemerataan Aksses Diagnosis   (istimewa)
HMHI Serukan Pemerataan Aksses Diagnosis (istimewa)


Krjogja.com -Jakarta - Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) memperingati Hari Hemofilia Sedunia 2025 dengan menyerukan pemerataan akses diagnosis dan pengobatan gangguan perdarahan di seluruh Indonesia, khususnya bagi perempuan dan anak perempuan yang selama ini kerap terabaikan.

"Hanya sekitar 11 persen dari total estimasi pasien hemofilia di Indonesia yang berhasil teridentifikasi. Ini menunjukkan kesenjangan besar dalam sistem diagnosis kita,” ujar Ketua HMHI dr. Novie Amelia Chozie, SpA(K), dalam keterangan tertulis di Jakarta,Sabtu (19/4/2025)

Menurut data HMHI 2024, dari perkiraan 28.000 pasien hemofilia di Indonesia, baru sekitar 3.658 yang terdiagnosis. Sebagian besar kasus baru terdeteksi setelah pasien mengalami perdarahan berat, yang berisiko menyebabkan disabilitas bahkan kematian.

Baca Juga: Reuni Akbar KALAM UIN Walisongo: Sinergi, Canda, dan Semangat Membangun Almamater

Novie menyoroti keberadaan inhibitor—antibodi yang menghambat efektivitas terapi faktor pembekuan—yang ditemukan pada 9,6 persen anak dengan hemofilia A di 12 kota besar Indonesia, berdasarkan studi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2022. Selain keterbatasan fasilitas, persepsi keliru bahwa hemofilia hanya diderita laki-laki turut menghambat penanganan pasien perempuan.

“Studi terkini menunjukkan perempuan juga bisa mengalami gejala hemofilia, namun, sering kali tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun,” kata Novie.

Mengusung tema global “Access for All: Women and Girls Bleed Too,” peringatan WHD tahun ini menggandeng PT Takeda Indonesia untuk mengedukasi publik mengenai pentingnya deteksi dini dan tatalaksana komprehensif terhadap hemofilia serta gangguan perdarahan lain seperti Von Willebrand Disease (VWD).

Baca Juga: Panen Padi Melimpah, Petani Sukoharjo Berhasil Tekan Hama Tikus Lewat Burung Hantu

Sebagai bagian dari upaya advokasi dan edukasi, HMHI juga meluncurkan tampilan baru situs resmi mereka, yang menyediakan informasi interaktif seputar gangguan perdarahan, termasuk fitur “Teman Hemofilia” yang memungkinkan pasien saling terhubung dan berbagi pengalaman.

HMHI menekankan pentingnya distribusi fasilitas pemeriksaan faktor pembekuan dan inhibitor ke berbagai wilayah Indonesia agar tidak ada lagi pasien yang tertinggal dalam akses pengobatan yang menjadi hak mereka. (Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X