KRjogja.com - ZAT BESI sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Zat besi berperan besar dalam berbagai fungsi tubuh yang vital, terutama di masa pertumbuhan yang cepat.
Kekurangan zat besi bisa menyebabkan gangguan perkembangan fisik, kognitif, dan emosional.
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Dara (pafidara.org), zat besi dapat mendukung perkembangan otak dan kognitif. Zat besi membantu pembentukan neurotransmitter dan mielin (lapisan pelindung saraf).
"Kekurangan zat besi bisa menyebabkan gangguan konsentrasi, memori, hingga keterlambatan belajar," papar PAFI Dara.
Zat besi juga dapat mempercepat pembentukan sel darah merah. Zat besi diperlukan untuk membentuk hemoglobin, protein pengangkut oksigen dalam darah.
Anak yang kekurangan zat besi bisa mengalami anemia, yang membuat mereka mudah lelah, pucat, dan kurang aktif.
Zat besi meningkatkan daya tahan tubuh anak. Zat besi memperkuat sistem imun. Kekurangan zat besi bisa membuat anak lebih rentan terhadap infeksi.
Anak yang cukup zat besi umumnya tumbuh lebih optimal (tinggi dan berat badan lebih sesuai usia). Adapun kekurangan zat besi bisa menyebabkan pertumbuhan melambat.
Tanda Anak Kekurangan Zat Besi:
Lesu, lemah. Wajah pucat, sering infeksi, nafsu makan menurun. Sulit fokus atau rewel. Terkadang terlihat 'memakan' benda aneh (seperti tanah, es).
Sumber Zat Besi untuk Anak:
Hewani (lebih mudah diserap tubuh):
Daging merah (sapi, kambing), hati ayam/sapi, ikan (sarden, tuna), telur.
Nabati (perlu dikonsumsi dengan vitamin C agar penyerapannya maksimal):
Bayam, brokoli, kacang-kacangan, tahu, tempe. Sereal atau susu yang difortifikasi zat besi