Lari atau Jalan Kaki Mana yang Ampuh untuk Diet? PAFI Jakarta Pusat Beberkan Fakta Kalori yang Terbakar, PAFI Kota Lampung Beri Tips Olahraga Efektif

Photo Author
- Selasa, 1 Juli 2025 | 20:50 WIB
 Olahraga lari memberi dampak lebih efektif untuk diet.(Foto: pexel/Leandro Boogalu)
Olahraga lari memberi dampak lebih efektif untuk diet.(Foto: pexel/Leandro Boogalu)

KRjogja.com - MENURUNKAN berat badan melalui olahraga menjadi pilihan banyak orang, tetapi muncul pertanyaan klasik: mana yang lebih efektif antara lari atau jalan kaki? Keduanya memiliki manfaat masing-masing, namun dari segi pembakaran kalori dan efisiensi penurunan berat badan, lari memang lebih unggul.

Menurut penjelasan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Jakarta Pusat (pafijakpus.org), lari membakar lebih banyak kalori. Secara umum, lari membakar kalori dua kali lebih banyak dibanding jalan kaki dalam waktu dan jarak yang sama. Misalnya, seseorang dengan berat badan 70 kg dapat membakar sekitar 600 kalori per jam saat berlari, sementara jalan kaki di kecepatan sedang hanya membakar sekitar 300 kalori per jam.

Hal ini disebabkan karena lari melibatkan intensitas yang lebih tinggi, meningkatkan detak jantung dan metabolisme tubuh. Tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk menopang gerakan cepat dan melawan gravitasi saat berlari, sehingga kalori yang terbakar pun lebih banyak.

Namun meski lari lebih efisien dalam membakar kalori, jalan kaki tetap bisa menjadi pilihan yang efektif bagi mereka yang baru memulai olahraga atau memiliki masalah sendi, kelebihan berat badan, atau risiko cedera. Kuncinya adalah konsistensi dan durasi. Jalan kaki cepat (brisk walking) selama 45–60 menit per hari juga dapat memberikan hasil signifikan dalam jangka panjang.

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kota Lampung (pafikotalampung.org) menambahkan tentang tips olahraga yang Efektif untuk membakar kalori. Yakni gunakan metode interval (HIIT): Latihan intensitas tinggi dengan jeda istirahat singkat, seperti sprint selama 30 detik lalu jalan kaki 1 menit, dapat mempercepat pembakaran lemak meski hanya dilakukan 20–30 menit.

Kemudian fokus pada Durasi dan Intensitas: Olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi selama minimal 30 menit sudah cukup untuk membakar kalori. Jika hanya punya waktu singkat, tingkatkan intensitas.

Lantas gabungkan dengan Latihan Beban: Otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak, bahkan saat istirahat. Latihan kekuatan seperti angkat beban bisa meningkatkan metabolisme jangka panjang. Yang terakhir rutin dan terjadwal: Jadikan olahraga sebagai rutinitas harian, misalnya setiap pagi atau sore hari. Gunakan aplikasi pengingat atau olahraga bersama teman agar lebih konsisten. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X