KRjogja.com - KETIKA terjadi cedera pada kaki, aktivitas sehari-hari dapat terganggu bahkan terhenti. Tak hanya itu, cedera pada kaki juga dapat memengaruhi performa dalam olahraga atau pekerjaan yang memerlukan pergerakan cukup intensif.
Cedera pada pergelangan kaki atau ankle sprain menjadi jenis cedera kaki yang paling umum terjadi. Dalam catatan pafikabyalimo.org, ankle sprain merupakan cedera yang timbul akibat ligamen pergelangan kaki mengalami tarikan yang berlebihan. Cedera ini memiliki tiga tingkatan keparahan.
Grade 1: kondisi ankle sprain yang paling ringan, sedikit robekan pada ligamen
Grade 2: ligamen robek sebagian
Grade 3: ligamen robek total
Selain itu, ada juga jenis cedera lain yang terjadi pada bagian kaki dan pergelangan kaki, seperti:
Plantar fasciitis peradangan pada urat bagian tumit
Achilles tendinitis peradangan pada tendon achilles
Fraktur atau patah tulang
Faktor Risiko Cedera pada Kaki
Cedera kaki tak selalu terjadi akibat kecelakaan tertentu. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera pada kaki, yaitu:
Aktivitas olahraga yang melibatkan lompatan
Beraktivitas di permukaan jalan yang tidak rata
Adanya riwayat cedera kaki
Pemakaian alas kaki yang tidak sesuai
Tidak melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga
Pertolongan Pertama pada Cedera Kaki
Ketika mengalami cedera pada kaki, tindakan pertolongan pertama yang tepat dapat membantu meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Metode pertolongan pertama yang umum dikenal dengan sebutan RICE, saat ini telah berubah menjadi PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression, dan Elevation). Penanganan pertama ini dilakukan selama 5–7 hari sejak cedera terjadi. Selain itu, hindari melakukan pijat atau urut pada area cedera karena dapat memperburuk kondisi.(*)