KRjogja.com - SARIAWAN bisa dibilang sebagai penyakit umum yang dialami oleh banyak orang, sehingga kerap disepelekan. Namun tidak ada salahnya kita untuk waspada, karena sariawan bisa menandai munculnya beberapa penyakit serius, seperti gingivostomatitis, penyakit autoimun, kanker mulut dan beberapa gangguan kesehatan lainnya.
Sariawan sendiri merupakan luka atau peradangan di bibir dan di dalam mulut yang kerap mengganggu penderitanya, terutama saat makan, minum, atau bicara.
Gangguan kesehatan ini lebih sering dialami oleh wanita, remaja, dan anak-anak. Sariawan umumnya dipicu oleh bagian dalam mulut yang tergigit atau salah dalam menyikat gigi.
Sariawan bisa berbentuk oval atau bulat, berwarna putih atau kuning dengan tepian berwarna merah, dengan ukuran dan jumlah yang bervariasi.
Menurut penjelasan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dompu (ididompu.org), sariawan juga bisa diakibatkan karena infeksi jamur atau bakteri di mulut, serta kondisi tertentu seperti perubahan hormon, kekurangan nutrisi, stres, kebiasaan merokok, alergi, dan faktor reaksi obat tertentu. Sariawan juga bisa lebih sering terjadi pada ibu hamil karena perubahan hormon selama kehamilan.
Umumnya, sariawan tidak perlu diobati dan akan sembuh dengan sendirinya dalam 1 sampai 2 minggu. Pasien bisa melakukan penanganan secara mandiri di rumah untuk meredakan nyeri, misalnya dengan mengompres bagian yang terasa sakit dengan es batu atau menggunakan obat kumur sariawan.
Jika sariawan tidak kunjung membaik, pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, agar mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan penyebab sariawan yang dialami.
Pasalnya, seperti dijelaskan IDI Dompu, sariawan bisa merupakan tanda dari munculnya penyakit-penyakit yang serius.
Beberapa penyakit yang bisa ditandai dengan sariawan, di antaranya adalah gingivostomatitis, yaitu infeksi pada mulut dan gusi yang menyebabkan pembengkakan dan luka. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Penyebab sariawan lainnya yang mesti diawasi yaitu penyakit autoimun. Pengidap penyakit autoimun seperti penyakit crohn, lupus, penyakit behcet, pemphigus vulgaris, atau rheumatoid arthritis, sering mengalami kondisi sariawan. Dalam sedikit kasus, sariawan juga menjadi salah satu gejala dari kanker mulut.
Sariawan perlu penanganan lebih lanjut dari dokter, jika lebih dari 2 minggu yang belum hilang dan masih terasa sakit.
Selain itu, jika ukuran sariawan makin membesar atau jumlahnya makin bertambah, serta terdapat gejala demam, maka sangat direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Agar sariawan tidak muncul, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, yaitu menjaga kesehatan gigi dan mulut, menyikat gigi secara teratur, memeriksakan gigi dan mulut secara rutin serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Selain itu, hindari hal-hal yang bisa memicu sariawan, seperti menyikat gigi yang terlalu keras dan berusaha agar jangan sampai rongga bagian dalam mulut kita tergigit.(*)