KRjogja.com - RADANG SENDI kini tak hanya menyerang lansia. Di beberapa kasus, orang dengan usia muda pun sudah terjangkit radang sendi.
Ada beberapa pemicu radang sendi yang haus diketahui dan dihindari
Menurut penjelasan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Tuban (pafituban.org), radang sendi atau artritis dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Di antaranya penuaan. Risiko radang sendi akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Kemudian cedera karena kerusakan pada sendi dapat memicu radang sendi.
Selanjutnya infeksi. Mikroba dari virus, bakteri, atau jamur dapat menginfeksi sendi dan menyebabkan radang.
Selain itu ada juga gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang menyebabkan peradangan.
Faktor genetik yang berperan dalam meningkatkan risiko radang sendi hingga obesitas karena kelebihan berat badan dapat membuat sendi bekerja lebih keras menopang beban.
Selanjutnya gaya hidup. Gaya hidup sedenter, aktivitas fisik yang berlebihan, atau kebiasaan membawa benda berat dapat menyebabkan radang sendi.
Ada juga disebabkan defisiensi vitamin D. Orang yang kekurangan vitamin D cenderung lebih rentan mengalami nyeri sendi.
Gejala radang sendi yang umum muncul adalah nyeri pada sendi, yang bisa ringan hingga sangat berat, kaku pada sendi, pembengkakan pada sendi.
Kemudian, kemerahan pada sendi yang meradang, keterbatasan gerak sendi, penyusutan ukuran otot di sekitar sendi, penurunan kekuatan otot di sekitar sendi hingga rasa hangat pada sendi.
Radang sendi dapat diatasi dengan berbagai cara, di antaranya obat-obatan.
Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), obat antinyeri, atau obat kortikosteroid. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen seperti glukosamin, chondroitin, vitamin D, dan kalsium.