kesehatan

Herpangina Ditandai dengan Luka Lepuh di Langit-langit Mulut, Ini Penjelasan PAFI Kabupaten Pelalawan

Kamis, 26 Desember 2024 | 16:50 WIB
Herpangina mudah menular pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. (Freepik/Makistock)

KRjogja.com - JIKA anak balita menjadi rewel dan terlihat mengalami luka lepuh pada area langit-langit mulut, sebaiknya jangan abaikan karena bisa jadi si kecil mengidap penyakit herpangina.

Jika perlu konsultasikan ke dokter, jika gangguan kesehatan sekitar mulut dan tenggorokan ini sampai menyebabkan gejala lanjutan seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kesulitan menelan.

Berdasarkan penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Pelalawan (pafikabupatenpelalawan.org), herpangina adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan membuat penderitanya mengalami luka lepuhan yang menyakitkan di bagian belakang mulut hingga tenggorokan.

Kondisi ini biasanya disertai dengan demam dan sangat mudah menular, terutama pada anak-anak di bawah usia 10 tahun yang memiliki kontak erat satu sama lain, seperti di sekolah dan tempat penitipan anak.

Herpangina juga bisa terjadi pada bayi baru lahir akibat penularan dari ibu yang terinfeksi selama kehamilan.

Gejala herpangina pada bayi biasanya muncul dalam 2 minggu setelah dilahirkan.

Selain dari ibu, bayi juga bisa tertular herpangina setelah lahir bila berada di sekitar orang yang terinfeksi.

Bayi belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna sehingga lebih mudah terkena infeksi dan penyakit lainnya.

Herpangina ini sangat jarang terjadi menimpa orang dewasa. Namun, risikonya bisa meningkat jika seseorang bekerja di sekitar anak-anak, misalnya di tempat penitipan anak.

Herpangina ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya, namun infeksi yang berat bisa menyebabkan masalah serius dan fatal jika yang bersangkutan berada dalam kondisi tertentu, seperti memiliki gangguan kekebalan tubuh atau imunitas tubuh yang rendah (imunokompromais).

Untuk orang dewasa, herpangina akan mengakibatkan dampak serius bagi ibu hamil, karena dapat meningkatkan risiko keguguran atau bayi mengidap masalah jantung dan berat badan lahir rendah.

Herpangina biasanya disebabkan oleh coxsackievirus grup A. Namun, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh coxsackievirus grup B, enterovirus 71, dan echovirus.

Infeksi yang disebabkan oleh virus ini sangat menular. Virus bisa menyebar dengan mudah dari satu anak ke anak lainnya melalui percikan liur dari bersin atau batuk atau kontak dengan kotoran.

Gejala herpangina biasanya baru muncul 2 5 hari setelah anak terpapar virus.

Halaman:

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB