kesehatan

Stres Bisa Mengakibatkan Sembelit, Begini Penjelasan PAFI Kota Banggai Kepulauan

Sabtu, 19 April 2025 | 18:57 WIB
Penderita konstipasi akan merasakan perutnya terasa kencang, keras dan penuh. (PEXELS/KINDEL MEDIA)

KRjogja.com - KONSTIPASI atau sembelit adalah gangguan pencernaan yang sering kali dianggap sepele, padahal dapat mengganggu kenyamanan sehari-hari dan berpotensi menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.

Selain karena pola makan, sembelit ternyata juga bisa dipicu oleh stres dan rasa cemas yang tidak terkontrol.

Menurut penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kota Banggai Kepulauan (pafikotabanggaikepulauan.org), stress terbukti dapat memperburuk konstipasi.

Karena itu, penderita konstipas dianjurkan meluangkan waktu untuk relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres, seperti yoga atau teknik pernapasan.

Selain karena stress, konstipasi juga bisa terjadi karena berbagai faktor, baik itu pola makan, gaya hidup, hingga kondisi medis tertentu.

Beberapa penyebab umum dari konstipasi antara lain kurangnya asupan serat: Diet yang rendah serat, seperti makanan cepat saji atau makanan olahan, dapat memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan tinja menjadi keras, sulit dikeluarkan.

Konstipasi terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan buang air besar (BAB), atau frekuensi BAB-nya berkurang secara signifikan, biasanya kurang dari tiga kali dalam seminggu.

Kondisi ini dapat disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

PAFI Kota Banggai Kepulauan menjelaskan, frekuensi buang air besar setiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang bisa BAB setiap hari, ada pula yang BAB 2 hari sekali tanpa ada masalah.

Biasanya, orang yang mengalami sembelit tidak buang air besar lebih dari 3 kali dalam seminggu.

Akibatnya perut terasa kencang, keras, penuh, atau padat, serta tidak puas setelah buang air besar atau merasa ada yang tersumbat.

Dalam kondisi tertentu, orang yang sembelit juga berdarah saat BAB.

Jika dengan perawatan mandiri itu sembelit tak juga teratasi, maka sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Hal ini jika anda merasakan satu atau lebih gejala yang disebutkan dan berlangsung selama lebih dari 3 bulan. Kondisi ini digolongkan sebagai sembelit kronis.

Halaman:

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB