KRjogja.com - ANEMIA adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin, yang cukup untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Gejala umum pengidap anemia adalah lelah, sakit kepala, hingga sesak napas. Anemia ini bisa dialami oleh semua kalangan, terlebih perempuan yang sedang menstruasi.
Menurut penjelasan dari PAFI Wamlana (pafiwamlana.org), kondisi anemia ini dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh dan memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Meskipun anemia bisa terjadi pada siapa saja, beberapa kelompok seperti wanita hamil dan lansia lebih rentan mengalami gangguan ini.
Seorang wanita bisa mengalami anemia karena menstruasi apabila darah yang keluar relatif banyak. Jika tidak segera diobati, anemia yang dialami bisa semakin parah dan menimbulkan berbagai komplikasi.
Setiap wanita dapat mengalami perdarahan dan pola menstruasi yang berbeda-beda.
Ada yang mengalami haid teratur dengan hanya sedikit perdarahan, tetapi ada pula yang mengalami menstruasi dalam jangka waktu panjang dan mengeluarkan darah cukup banyak.
Dalam istilah medis, kondisi banyaknya darah haid yang keluar disebut menorrhagia. Wanita yang mengalami kondisi ini sangat berisiko terkena anemia atau kurang darah.
Kebanyakan wanita mengalami menstruasi selama 3 7 hari. Saat sedang haid, jumlah darah yang keluar normalnya adalah sekitar 30 40 ml per siklus.
Perdarahan saat haid juga terbilang normal apabila wanita hanya mengganti pembalut sebanyak 2 atau 3 kali per hari.
Sementara itu, menstruasi yang abnormal dapat berlangsung selama lebih dari 7 hari dengan perdarahan lebih banyak dari biasanya. Perdarahan yang berlebihan ini bisa membuat penderita lebih sering mengganti pembalut.
Kondisi ini lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah atau anemia. Perdarahan yang berlebihan juga bisa membuat seseorang rentan mengalami kekurangan zat besi. Zat besi diperlukan untuk produksi sel darah merah.
Jika Anda mengalami kekurangan zat besi, pasokan sel darah merah pun akan ikut menurun. Kondisi tersebut dapat membuat pasokan oksigen pada organ-organ tubuh berkurang.
Meski relatif umum di kalangan masyarakat, PAFI Wamlana menyarankan, penderita anemia sebaiknya tetap mendapatkan penanganan yang tepat.