Apalagi jika gejala anemia dirasakan terus berkelanjutan dan tidak membaik, meski sudah meminum obat tambah darah yang banyak beredar di pasaran.
Jika anemia tak tertangani, ada sejumlah komplikasi anemia yang berisiko memperburuk kondisi tubuh, di antaranya kelelahan ekstrem, masalah jantung, hingga berujung kematian.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi anemia, maka dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.
Umumnya, dokter akan memberikan obat erythropoietin serta suplemen zat besi dan asam folat untuk menangani penyakit anemia ringan hingga sedang.
Bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, anemia berisiko menimbulkan masalah pada jantung, seperti gangguan detak jantung atau aritmia.
Tak hanya pada orang dewasa, komplikasi anemia juga berpotensi terjadi pada anak-anak. Anemia yang terjadi karena kurangnya kadar zat besi di dalam tubuh anal, dapat menghambat proses tumbuh kembang serta memengaruhi perkembangan otot dan otak anak.
Jika tidak segera ditangani, anemia juga dapat menurunkan sistem imunitas tubuh sehingga menyebabkan anak rentan terinfeksi oleh berbagai macam penyakit.
Bagi para pasien dengan gejala anemia, dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa tes dan pemeriksaan yang umum dilakukan.
Yang paling pertama, biasanya adalah tes darah untuk mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah.
Dokter juga dapat memeriksa kadar hemoglobin dalam darah, yaitu protein yang terdapat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika kadar hemoglobin rendah, ini dapat menunjukkan adanya anemia. (*)