kesehatan

Waspada Efek Samping Obat Antidiabetes, Ini Penjelasan dari PAFI Marneda

Rabu, 7 Mei 2025 | 17:59 WIB
Paseien diabetes harus mengonsumsi obat sesuai dosis dan aturan dari dokter. (PEXELS/ANNA SHVETS)

Kjogja.com - OBAT diabetes merupakan bagian penting dalam perawatan pasien dengan penyakit diabetes melitus, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.

Meski efektif dalam mengontrol kadar gula darah, beberapa jenis obat antidiabetes dapat menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai oleh pasien dan keluarga.

Menurut penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Marneda (pafimarneda.org), beberapa obat antidiabetes bisa memunculkan efek samping yang umum terjadi, tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi.

Misalnya obat metformin, sering menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, diare, dan perut kembung.

Pada beberapa kasus, obat ini juga bisa bisa menimbulkan gangguan kesehatan serius yaitu asidosis laktat, dan harus segera ditangani.

Selain metformin, obat golongan sulfonilurea seperti glibenklamid atau gliklazid juga memiliki risiko hipoglikemia, yaitu kadar gula darah turun terlalu rendah.

Gejalanya meliputi gemetar, berkeringat dingin, lemas, hingga kehilangan kesadaran. Obat golongan SGLT2 inhibitor yang belakangan populer juga memiliki potensi efek samping seperti infeksi saluran kemih, infeksi jamur genital, serta dehidrasi.

Tak hanya obat minum, insulin yang disuntikkan dapat menimbulkan pembengkakan atau iritasi di area suntikan.

Pasien juga disarankan untuk memantau gejala-gejala yang tidak biasa setelah memulai terapi obat, serta menjaga pola makan dan gaya hidup sehat untuk mengurangi kebutuhan obat dalam jangka panjang.

Agar konsumsi obat diabetes tetap aman dan efektif, PAFI Marneda juga menyarankan langkah-langkah yang harus dilakukan. Yang pertama adalah selalu konsultasi rutin dengan dokter.

Sebelum memulai, menghentikan, atau mengganti obat diabetes, selalu konsultasikan dengan dokter.

Pemeriksaan rutin membantu mengevaluasi efektivitas obat dan memantau efek samping.

Setelah itu, pasien dianjurkan untuk mengikuti dosis sesuai resep. Tidak diperbolehkan untuk menambah atau mengurangi dosis tanpa petunjuk medis.

Dosis yang tidak sesuai bisa menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi).

Halaman:

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB