kesehatan

Soyalympic Door of Future 2025 Buktikan Anak Sensitif Susu Sapi Bisa Meraih Mimpi

Kamis, 3 Juli 2025 | 19:36 WIB
Anak Sensitif Susu Sapi Bisa Meraih Mimpi (istimewa)


KRJOGJA.com Jakarta – Guna mendukung anak dengan sensitivitas terhadap susu sapi untuk tetap tumbuh sehat, aktif dan percaya diri untuk meraih mimpi, Kalbe Nutritionals melalui Morinaga Soya menghadirkan rangkaian kegiatan Soyalympic Door of Future 2025. Program edukasi dan kompetisi ini telah diselenggarakan di 12 titik di Indonesia, dan hari ini mencapai puncaknya di acara The Final Game Soyalympic Door of Future 2025 yang digelar di Playtopia Gandaria City, Jakarta.

Melalui Soyalympic Door of Future 2025, Morinaga Soya ingin membuktikan bahwa anak yang sensitif terhadap susu sapi tetap memiliki kesempatan yang sama untuk tampil percaya diri untuk meraih mimpinya. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan “Your Choice, Their Future” yang mendorong orang tua agar lebih percaya diri dalam memilih nutrisi yang tepat untuk anak, karena pilihan kecil hari ini akan menentukan masa depan mereka.

“Soyalympic bukan hanya ajang olahraga untuk anak-anak yang sensitif terhadap susu sapi, tapi juga simbol gerakan inklusif untuk mengubah rasa takut menjadi semangat. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak, tetap bisa tumbuh sehat, aktif, dan percaya diri untuk meraih mimpinya,” jelas Betzylia Wahyuningsih, Brand Manager Morinaga Soya.

Baca Juga: Atasi Sedimentasi, Taj Yasin Cek Normalisasi Sungai Pelayaran Demak

Menurut Betzylia sensitif terhadap susu sapi, yang dikenal sebagai alergi susu sapi (ASS), merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak. Berdasarkan data, 25-80% anak memiliki risiko alergi apabila terdapat riwayat alergi dalam keluarga.1 Selain itu, 70,6% orang tua khawatir anaknya mengalami alergi makanan. Kekhawatiran ini lebih tinggi pada ibu hamil dengan riwayat alergi dalam keluarga dibandingkan yang tidak.

"Kurangnya pemahaman ini dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, terutama jika sensitivitas pada susu sapi tidak segera dikelola dengan solusi nutrisi yang tepat. Sensitif susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum di masa kanak- kanak. Gejalanya sering kali tidak dikenali dengan jelas dan kerap disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa, ruam kulit, atau gangguan tidur. Padahal, jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup dan tumbuh kembang anak," ungkapnya.

Dalam sesi edukasi, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes, Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak mengatakan, “Menangani sensitivitas terhadap makanan, termasuk susu sapi, tidak cukup hanya dari sisi medis. Dibutuhkan dukungan dari orang tua, komunitas, dan juga industri nutrisi agar anak-anak tetap bisa tumbuh optimal.”

Baca Juga: Masih Menganggur, Thomas Muller Bakal Bela Manchester United

Salah satu wujud nyata bahwa anak sensitif susu sapi tetap bisa berprestasi tercermin dari kisah Ryu Kintaro, yang semasa kecil pernah mengalami sensitivitas terhadap susu sapi. Kini, ia tumbuh sehat dan percaya diri, bahkan mampu menginspirasi anak-anak lainnya melalui semangat dan prestasi yang berhasil diraihnya. Cerita Ryu membuktikan bahwa anak-anaksensitif bukan anak yang terbatas, dengan dukungan dari orang tua dan pilihan nutrisi yang sesuai, mereka tetap bisa mengejar mimpi dan menjadi anak juara.

“Dulu waktu kecil aku sering sakit perut, kulit merah-merah, dan gampang rewel. Tapi setelah ketahuan penyebabnya dan mulai minum susu soya, semuanya berubah. Sekarang aku bisa aktif, ikut kegiatan, dan nggak ngerasa beda dari anak-anak lain,” ungkap Ryu.

 

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB