YOGYA, KRJOGJA.com - Putu Sutawijaya menggelar pameran tunggal bertajuk "Anetes" di Sangkring Art Space. Dibuka secara simbolik Kombes Arif Nurcahyo Rabu (27/11) malam, pameran yang berlangsung hingga 5 Desember itu dihadiri ratusan teman, penikmat, dan perupa.Â
Rekan-rekana musisi seperti Ikhlas Exprerience, B.U.K.T.U, Moamarx And The Blackwind, dan Dewa Budjana turut memeriahkan pembukaan. Sementara mereka yang berproses bersama Putu menyampaikan pemaparan khusus tentang pameran.
Ada Uus Pujiarso yang mengantar pameran dengan pemaparan antropomorfosis tema tentang Garuda. Lalu Kris Budiman bicara tentang sosok Putu Sutawijaya yang ketika dimetaforkan serupa buku dan ransel. Arif sendiri mengupas sosok Putu Sutawijaya dan lukisannya dari sudut pandang psikologis. "Saya percaya kredo bahwa lukisan adalah perilaku dan potret kepribadian. Anetes bagi saya sepertinya adalah ekspresi dari alam bawah sadar Putu Sutawijaya. Selain itu hidupnya sudah memperlihatkan bagaimana ia bisa mengawinkan banyak hal di atas lautan budaya," kata Arif.
Dalam pamerannya, Putu Sutawijaya menampilkan 10 karya bertema Burung Garudeya (Garuda). 10 karya tersebut berupa delapan lulisan, instalasi, dan gitar elektrik yang dilukis. Kris Budiman dalam catatannya di ruang pameran menuliskan bahwa karya itu adalah klimaks obsesi Putu Sutawijaya setelah melansir lukisan pertama bertema Garuda.
Pengembaraan sebelum pameran tunggal itu juga dikisahkan Kris Budiman. Setelah melansir lukisan pertama bertema Garuda, Putu Sutawijaya mengembara ke Petirtaan Sumberaji Jombang. Bersama Kris Budiman, Putu melihat proses penggalian arca garuda. Berangkat Selasa (22/9) malam, mereka sampai ke situs penggalian Rabu pagi. Arca baru tersibak sore harinya. Putu girang melihat arca garuda sempurna tiada cacat yang berpose seperti hendak terbang itu.
"Dari sana menetaslah karya-karya Putu bertema Garuda lainnya. Bukan hanya lukisan pola gestural khas Bali seperti mibar dan asana namun juga patung-patung dan instalasi," sambung Kris Budiman.
Pengunjung bakal disapa sebuah gitar Kiesel ketika masuk ruang pameran. Gitar tanpa headstock ini dilukis dan diberi judul "Guitar Garudeya. Paparan panjang Kris Budiman akan mengantar pengunjung turut merasai proses kreatif Putu Sutawijaya. Tepat di sebelah teks Kris Budiman, ada lukisan Garuda Kurus. Sekurus apapun, kamu tetap garudaku. Begitu kata Putu Sutawijaya saat menyapa pengunjung dalam pembukaan pameran. Ada pula lima garuda yang sedang menjaga balon bergambar kepulauan Indonesia. Sang Garuda yang tengah bermain catur sendiri juga cukup menarik dilihat lantaran punya makna yang cukup luas dan mendalam.