Rumah DAS Ajak Masyarakat Eksplorasi Condongcatur Lewat Pameran Tur Berbisik

Photo Author
- Senin, 6 November 2023 | 12:28 WIB
Pmeran Tur Berbisik di Rumah DAS Condongcatur (Foto: Karni)
Pmeran Tur Berbisik di Rumah DAS Condongcatur (Foto: Karni)

Krjogja.com, SLEMAN - Rumah DAS (Dyan Art Studio) menggelar pameran seni instalasi bertajuk Tur Berbisik, pameran ini merupakan hasil dari riset dan residensi mini yang berlangsung dari bulan Juni-Oktober.

Difokuskan pada ruang – ruang sosial dan budaya yang berkembang di Condongcatur, dan dipresentasikan di ruang pamer Rumah DAS pada 5 November hingga 5 Desember 2023.

”Dyan Art Studio ini merupakan wujud dari keinginan saya untuk memberikan ruang dan wadah bagi seniman di daerah utara. Selama ini saya lihat rumah seni atau galeri banyak yang berada di wilayah Yogya selatan," ungkap Dyan Anggraini pemilik Rumah DAS.

Baca Juga: Korupsi BTS Kominfo Rugikan Negara Rp 8 Triliun, Sungguh Terlalu!

Ia melanjutkan, masih jarang yang di daerah utara padahal banyak seniman yang berdomisili di daerah utara, diawali dengan pameran Matahari pada Juli lalu, semoga Rumah DAS bisa bermanfaat bagi seniman dan masyarakat.

Pada pameran Tur Berbisik #1 kali ini Rumah DAS melibatkan 5 perupa yang di antara mereka berkolaborasi dengan beberapa dusun dan pemuda di sekitar Condongcatur.

“Dalam pameran ini kita memang sengaja mengeksplorasi Condongcatur, tempat dimana saya tinggal. Dan ternyata wilayah ini mempunyai banyak potensi, kultur budaya, urbanisme yang belum banyak diketahui orang,” jelas Dyan.

Baca Juga: Almamater Bangunkan Kantin Megah di SMK Dr.Sutomo Temanggung

Tur Berbisik bisa dimaknai dengan beberapa arti, Kata Tur merujuk pada dua arti yaitu, sebagai tempat ia merupakan potongan dari kata terakhir dari Condongca(tur) lokasi di mana Rumah DAS didirikan.

Sedangkan dalam arti lanjutan kata ini merujuk pada banyak hal di sekitar kita, seperti Tur: pitutur; nasihat, tur (keliling), teratur, literatur, matur, berbisik pelan mencari informasi, gestur, kostur, lentur, multikultur, struktur, agrikultur, guntur, hatur, dst.

Kata-kata tersebut hadir bukan saja sebagai kata-kata, tetapi membungkus landskap dari “Kultur Urban” di wilayah ini.

Baca Juga: Peretasan Malvertising, Waspada Iklan Google Palsu

Sedangkan Berbisik, dapat dipahami sebagai suatu aktivitas dari berkata perlahan-lahan, dan berbuat sesuatu dengan gerak yang halus, nyaris diam, tapi terus berjalan menggunakan kacamata kuda.

Berbisik juga sebagai upaya mawas diri atas situasi dan fenomena pergerakan urban yang semakin cepat, yang mampu merubah geografis dan pola-pola masyarakat rural menuju future city.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X