Baca Juga: Ijazah Gibran di Australia Hanya Setara SMA, Benarkah?
“Saya berharap tarian ini menjadi inspirasi dan pengingat akan pentingnya kearifan dan kebijaksanaan dalam menyikapi situasi. Tidak perlu pethentengan, tidak perlu mengumbar emosi. Meski sama-sama kuat dan digdaya, namun tak perlu hingga menyulut peperangan yang pasti akan merugikan banyak pihak. Seperti lah sosok Ki Ageng Pandanaran dan Nyai Brintik, meskipun keduanya berbeda keyakinan dan prinsip namun bersatu padu bias membangun Kota Semarang di abad 15 Masehi silam,” ujar Yoyok.
Pementasan tari di ajang Jazz Festival ini menurut Yoyok Bambag Priyambodo menjadi sinergi yang edukatif, dimana ada sajian sejarah yang menjadi tema melalui seni drama gerak tari. "Jadi nama Pandanaran yang dijadikan tema ini akan dipahami dan punya nilai," ujar Yoyok. (Cha)