Kini, ketika bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan — dari polarisasi politik, krisis ekologi, hingga ketimpangan sosial — suara Cak Nun tetap relevan. Ia hadir sebagai cermin, sebagai pengingat, dan sebagai pelita bagi perjalanan panjang bangsa ini.
Emha Ainun Najib bukan sekadar budayawan, ia adalah saksi sejarah sekaligus pembentuk arah moral bangsa. Warisannya tidak hanya terpatri dalam teks dan pentas, tapi dalam hati jutaan rakyat yang ia sentuh dengan ketulusan dan kearifan.
Sebagai penutup, suasana diselimuti keheningan dan kekhusyukan saat Dr H Adzfar Ammar dan Kiai Mustafid memimpin doa bersama untuk kesehatan, keselamatan dan keberkahan usia Cak Nun serta seluruh hadirin.
Acara ini bukan hanya menjadi perayaan ulang tahun, tetapi juga momentum perenungan dan apresiasi atas dedikasi Cak Nun dalam membangun peradaban berbasis kasih, kebijaksanaan, dan keberpihakan kepada rakyat kecil. (*)