KRjogja.com - BANTUL - Pameran bertajuk "Antara" digawangi mahasiswa Pendidikan Seni Rupa dan Kriya FBS UNY yang sedang melaksanakan Praktik Kependidikan di SMKN 3 Kasihan (SMSR), digelar selama 3 hari mulai 22 September sampai 24 September 2025 di Gallery SMSR Yogyakarta.
Dari pameran ini diharapkan terjadi kolaborasi antara tiga institusi yaitu SMK N 3 Kasihan (dulu SSRI-SMSR), Departemen Seni Rupa UNY (dulu Bagian Guru Seni Rupa ASRI) dan ASRISTSRD-FSRD ISI Yogyakarta, yang dulu lahir dari rahim yang sama, yakni dari kampus Gampingan Yogyakarta ketika masih bernama ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia). Sehingga menjadi bentuk kegiatan pameran bersama untuk menghasilkan sinergi yang berkontribusi dalam meramaikan jagat persilatan seni rupa di Yogyakarta.
Pameran dibuka oleh Dr Ismadi MA mewakili Ketua Departemen Pendidikan Seni Rupa UNY didampingi Kepala SMKN 3 Kasihan (SMSR), Ngadinem SPd MPd .
Baca Juga: Komunitas di Jogja Lari Bareng Sambut Batik City Run 2025, Bumikan Hari Batik Nasional
Dr Ismadi mengatakan, Pameran bertajuk "Antara" ini seperti bahasa Jawanya "ngupulke balung pisah" atau mengumpulkan tulang yang sudah terpisah. Karena antara SMSR, UNY dan ISI itu memang berasal dari embrio atau rahim yang sama dari Kampus Gampingan.
"Kemudian dalam perkembangannya menjadi SMSR, IKIP dan ISI, maka pemeran bertajuk "Antara" ini sangat bagus, yang menyatukan keluarga dalam moment akademik, yang memang bergengsi karena bentuk berkarya," paparnya.
Sementara Suranto SSn MSn selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, juga Koordinator Mahasiswa PK UNY di SMSR dan Penasehat Pameran mengemukakan, dengan pameran bertajuk “Antara” ini menghadirkan sebuah gebrakan baru yang mendorong seniman- seniman yang menjadi bagaian dari ASRI dulunya akan menjadi daya tarik tersendiri dengan menghadirkan karya dalam berbagai tingkat serta ciri khas masing- masing.
Baca Juga: Dinas Tak Punya Anggaran untuk Pembersihan, Wakil Ketua DPRD Bantul Prihatin
Karya kolaborasi ini menjadi titik dimana siswa akan menghadirkan karya dengan bentuk konseptual pendidikan yang sudah dibimbing selama proses pembelajaran sehingga akan menghasilkan karya dengan konsep dan perencanaan yang sudah matang.
"Pameran bertajuk “Antara” ini menggambil konsep dimana dalam suatu karya menggambarkan sebuah kupu- kupu yang mengepakkan sayapnya berawal dari sebuah kepompong yang merupakan gambaran siswa yang menempuh dan memperjuangkan akademik seni rupa maupun kriya yang terus bertumbuh hingga menjadi ulat, dimana ulat adalah tahapan proses dalam pendidikan yang terus berjalan dan berjenjang hingga menemukan titik dimana sebuah jati diri dalam berseni akan muncul menjadi seekor kupu kupu yang akan mengarungi sebuah kehidupan berkesenian yang lebih kompleks," pungkasnya. (Jdm)