Pangastho Aji, Menapak Jejak Visioner Sultan Kedelapan

Photo Author
- Minggu, 28 September 2025 | 14:55 WIB
Sri Sultan HB X tengah melihat koleksi yang ditampilkan dalam pameran Pangastho Aji di Kompleks Kedaton Keraton Yogyakarta. (Foto: Fira Nurfiani)
Sri Sultan HB X tengah melihat koleksi yang ditampilkan dalam pameran Pangastho Aji di Kompleks Kedaton Keraton Yogyakarta. (Foto: Fira Nurfiani)

KRjogja.com - YOGYA - Keraton Yogyakarta kembali menghadirkan ruang refleksi sejarah melalui pameran akhir tahun bertajuk Pangastho Aji, Laku Sultan Kedelapan yang berlangsung 27 September 2025 hingga 24 Januari 2026 di Kompleks Kedhaton. Pameran temporer ini mengisahkan perjalanan panjang Sri Sultan HB VIII, seorang raja yang dikenal visioner dan progresif dalam membangun Yogyakarta.

Narasi pameran menuturkan jejak HB VIII sejak masih bergelar GPH Puruboyo hingga naik takhta pada 8 Februari 1921. Melalui koleksi benda bersejarah, arsip, dan instalasi interaktif, publik diajak memahami bagaimana sosok Sultan kedelapan meninggalkan karya monumental di bidang arsitektur, seni pertunjukan, serta tata kelola budaya.

Baca Juga: 64 Tim Siap Panaskan Persaingan Kejuaraan Marching Band Piala Raja HB X Cup 2025

Ruang pamer didominasi nuansa hijau dan biru, memberi kesan hangat sekaligus reflektif. Setiap sudut dirancang agar pengunjung dapat menelusuri perjalanan HB VIII, mulai dari potret masa kecil, dokumen politik awal abad ke-20, hingga rekam jejak pembangunan sosial budaya di Yogyakarta.

Di antara warisan yang menonjol adalah bangunan Gedhong Jene, Bangsal Manis, serta beberapa regol Keraton yang hingga kini masih berdiri kokoh. Pada masa pemerintahannya pula, tradisi Garebeg dan seni pertunjukan Wayang Wong semakin mengakar dalam kehidupan budaya masyarakat Yogyakarta.

Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Nitya Budaya, GKR Bendara, menuturkan pameran ini secara khusus menekankan kiprah HB VIII di bidang seni tari dan teater. “Banyak karya tari Wayang Wong luar biasa lahir pada masa beliau. Kostum dan topengnya makin beragam sehingga karakter tokoh lebih mudah dipahami. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh beliau dalam perkembangan seni pertunjukan,” jelasnya.

Baca Juga: Cahya Supriadi Jadi Pahlawan dan Inisiator Serangan di Stadion BJ Habibie

Selain koleksi fisik, pengunjung juga disuguhi pengalaman berbeda melalui instalasi modern. Salah satunya adalah sengkalan angka delapan bergambar gajah dengan efek suara, yang menyimbolkan masa pemerintahan HB VIII sebagai raja kedelapan dengan banyak karya monumental. “Budaya adalah fondasi kemajuan bangsa. Dari warisan HB VIII, kita belajar bahwa seni dan budaya bisa berjalan seiring dengan modernisasi,” imbuh GKR Bendara.

Pameran ini juga menghadirkan agenda pendukung seperti Tur Kuratorial, Public Lecture, Jelajah Pesanggrahan, hingga lokakarya budaya. Pada tiga hari pertama pembukaan, pengunjung dimanjakan dengan pentas Wayang Wong berjudul Parta Krama, Srikandhi Maguru Manah, dan Sembadra Larung yang digelar di Pagelaran Keraton.

Nama Pangastho Aji sendiri sarat filosofi. Pangasta-astha berarti pengemban kekuasaan kedelapan, sementara aji merujuk pada raja atau tunggal. Filosofi ini menjadi kunci untuk memahami HB VIII sebagai penguasa Jawa yang menghadirkan patron baru dalam sejarah kebudayaan.

Baca Juga: Usai Diplomat Arya Daru Meninggal, Teror Dialami Keluarga

Melalui pameran Pangastho Aji, Keraton Yogyakarta tidak hanya merawat memori sejarah, tetapi juga menghadirkan ruang pembelajaran yang relevan dengan masa kini. Warisan HB VIII menjadi penanda bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan, sekaligus menjadi suluh bagi perjalanan kebudayaan bangsa di masa depan. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB

Sembilan Negara Ikuti Jogjakarta Karawitan Festival

Jumat, 5 Desember 2025 | 08:27 WIB

Obah Bareng untuk Anak Sedunia

Minggu, 23 November 2025 | 12:18 WIB
X