Baca Juga: Warga Singosaren Wirobrajan Abadikan Nama Tiga Tokoh Legendaris melalui Penamaan Gang
Kris Darmawan yang datang dari Semarang memandang bahwa Pameran "Adu Roso" tidak hanya menjadi ajang pameran karya seni, tetapi juga merupakan bentuk introspeksi bagi para pelukis untuk mengevaluasi dan memahami sejauh mana mereka bisa menyampaikan pesan melalui karya-karya mereka kepada pengunjung.
Dengan tema yang sarat makna ini, CATEC berharap mampu menjadikan pameran ini sebagai momentum untuk perbaikan dan penguatan hubungan antar seniman serta masyarakat luas di dunia seni.
"Jalur pendidikan dalam pemerintahan juga dibutuhkan untuk mengenalkan seni lukis secara dini di lingkungan sekolah, sehingga kaderisasi perupa tidak terputus ditengah jalan. Dalam konteks regenerasi ini tema Adu Roso juga sangat menyentuh para birokrasi untuk keberlanjutan Seni Lukis," pungkas Kris Darmawan.(*)