KRjogja.com - YOGYA - Suasana literasi kembali membuncah di jantung Kota Yogyakarta. Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2025 resmi digelar pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2025, membawa semangat kolaborasi yang kental lewat tema besar bertajuk “Rampak”, yang berarti serempak, setara, dan harmonis.
Festival ini menjadi panggung ekspresi dan dialog antara komunitas sastra, seniman, akademisi, hingga masyarakat umum di Grha Budaya, Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG) Kota Yogakarta.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi gerakan membangun ekosistem sastra yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin menjadikan Yogyakarta sebagai pusat literasi yang tidak hanya hidup di masa kini, tapi juga memiliki akar kuat untuk masa depan,” ujar Yetti.
Baca Juga: Fenomena Rojali dan Rohana
Kurator FSY 2025, Fairuzul Mumtaz, menyebut ada lebih dari 51 komunitas sastra dari DIY yang terlibat aktif, termasuk dari Bantul, Sleman, Gunungkidul, hingga Kulonprogo. Festival ini juga melibatkan 70 seniman dan sastrawan, termasuk nama-nama besar seperti Dewi Lestari, Saut Situmorang, Fahruddin Faiz, Mahfud Ikhwan, hingga Iksan Skuter.
“Rampak adalah simbol dari semangat berkesenian yang tidak lagi egois dan eksklusif. Di sini, semua setara dan bergerak bersama,” kata Fairuz.
Direktur Festival, Paksi Raras Alit, menambahkan bahwa FSY tahun ini bukan hanya panggung bagi puisi, tapi juga kuliner, diskusi, musik, macapat, hingga visual art yang menyatu dalam peristiwa lintas medium.
FSY 2025 bakal dikemas dengan berbagai agenda utama yang menarik seperti Pasar Sastra (30 Juli – 4 Agustus, 09.00–21.00 WIB). Selama penyelenggaran event ini panitia akan menghadirkan 110.000 buku dari ratusan penerbit lokal dan nasional yang didukung oleh IKAPI DIY. Buku-buku dijual dengan diskon besar bahkan tersedia secara gratis bagi pengunjung tertentu.
Selain itu, ada pula Sayembara Puisi FSY 2025 yang diikuti 4.395 karya dari 1.465 peserta se-Indonesia. Ada tiga juri nasional yang terlibat dalam sayembara puisi yaitu Indrian Koto, Yona Primadesi, dan Komang Ira Puspitaningsih.
“Pengumuman pemenang akan diumumkan pada 2 Agustus 2025,” terang Paksi.
Baca Juga: Aksi Brutal Remaja di Blora Masih Jadi Misteri
Tak hanya itu saja, ada juga kegiatan Susur Galur (2–4 Agustus). Pada momentum ini akan ada diskusi mendalam tentang jejak dan kontribusi komunitas sastra Yogyakarta dalam 6 sesi tematik. Juga ada Panggung Teras dan Puisi Surup (2–4 Agustus). Pada acara ini akan menjadi ajang ekspresi kreatif komunitas melalui poetry jam dan pertunjukan santai sore hari.